Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Hilangnya 3 Domba Milik Panti Asuhan yang Sisakan Jeroan di Depok

Kompas.com - 31/07/2023, 15:58 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Yayasan Panti Asuhan Wisma Karya Bakti, Ibnu, menjelaskan kronologi hilangnya tiga ekor domba milik panti asuhan di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/7/2023).

Kejadian ini diperkirakan berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB. Sebab, pada pukul 04.00 WIB, santri-santri yang hendak sahur melihat bayangan dua orang mencurigakan di sekitar kandang.

"Cuma anak-anak diam karena menakutkan, kan anak (santri) putri ya," ujar Ibnu saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Hilangnya Kambing Secara Misterius yang Sisakan Jeroan Terulang Lagi di Depok, Berikut Deretan Kasusnya

Usai melihat bayangan tersebut, santri lanjut shalat subuh dan melakukan aktivitas seperti biasa.

Namun, sebelumnya, sekitar pukul 02.00 WIB, sempat terdengar suara domba-domba di kandang. Namun, saat diperiksa, tidak ada hal mencurigakan.

"Mungkin sembunyi ya (pencurinya)," kata Ibnu.

Rupanya, sekitar pukul 06.00 WIB, salah satu penjaga kandang bernama Wawan menyadari tiga ekor domba yayasan sudah raib digondol maling.

"Ada akik Wawan yang biasa ngerawat kambing domba di bawah kandangnya, pas itu ngelihat ada bercak darah di bawah itu," tutur Ibnu.

Baca juga: Curi Kambing Yayasan di Bojongsari Depok, Pelaku Hanya Sisakan Jeroan

Melihat ceceran darah dis ekitar kandang domba, Wawan mengikuti bercak tersebut hingga menemukan jeroan yang dibuang di tiga titik terpisah.

"Kemudian, dikontrol ke bawah ternyata di sekitar situ ada sisa isi perut (domba) yang mungkin sudah dipotong di situ kemudian dibawa badannya saja, dagingnya," ujar Ibnu.

Wawan melaporkan peristiwa tersebut pada Ibnu. Kemudian, Ibnu melaporkannya ke polisi.

Total kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan Rp 15 juta.

"Itu domba merino yang lumayan lah harganya. Kalau dipotong sih dagingnya sama aja, cuma kalau dijual atau dibelinya dengan utuh dalam keadaan hidup, itu harganya lumayan mahal, karena itu jenis yang mahal," ucap Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com