Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Renovasi Rumah, Tukang Bangunan Ditusuk di Bekasi

Kompas.com - 02/08/2023, 15:01 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang kuli bangunan berinisial S (45) asal Magelang, Jawa Tengah, menjadi korban penusukan saat sedang bekerja merenovasi rumah di Bekasi Utara, Selasa (1/8/2023) sore.

Pada Selasa malam, polisi yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) telah berhasil mengamankan pelakunya, WP (37).

Kapolsek Bekasi Utara Kompol Arwan menjelaskan, peristiwa bermula saat korban sedang bekerja mengaduk semen.

"Korban sedang bekerja sebagai tukang sebagai tukang yang memperbaiki rumah, ketika sedang mengaduk semen tiba-tiba datang pelaku dari arah belakang," kata Arwan di Polsek Bekasi Utara, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Fakta Ruko di Bekasi Diduga Tipu Pencari Kerja: Tak Berizin dan Peras Korban Rp 1,6 Juta

Pelaku langsung melayangkan tusukan ke bagian leher serta kepala bagian belakang korban sebanyak tiga kali.

"Pelaku menusuk ke arah leher dan kepala dari bagian belakang semua. Ada tiga tusukan, yang satu di pundak kiri," kata Arwan.

Setelah ditusuk, korban berlari ke rumah pemilik rumah yang sedang direnovasi. Jaraknya sekitar 50 meter dari TKP.

"Saksi (warga) menghalangi (pelaku), dikejar juga, akhirnya ikut lari dan pelaku langsung kembali ke rumah," ujar dia.

Rumah pelaku berada persis di depan TKP. WP langsung mengunci dirinya di dalam rumah.

"Kami datang ke TKP untuk pelaku masih di dalam rumah tidak ke mana-mana," ujar Arwan.

Baca juga: Kadispora Kota Bekasi Ditegur karena Beri Izin Senam PKS-Anies Baswedan di Stadion Patriot Candrabhaga

Polisi telah berusaha melakukan negosiasi, namun pelaku enggan membukakan pintu hingga akhirnya polisi turun tangan.

"Nego-nego sebentar karena dia sulit sekali mau keluar akhirnya kita izin sama orangtuanya kami buka paksa dengan cara didobrak akhirnya pelaku berhasil kami amankan dan proses lebih lanjut," jelasnya.

WP menusuk korban karena kesal karena korban belum membayar jajanan yang diambil dari warung ibunya.

Polisi sempat membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong karena kehabisan darah akibat tiga luka tusukan.

Adapun pelaku diamankan beserta barang bukti satu buah pisau dapur bergagang kayu, kaos dan celana korban.

Akibat perbuatannya, WP disangkakan Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian dengan hukuman penjara maksimal 7 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com