Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Minta Heru Budi Ganti Sekda, Buntut Pernyataan "JIS dan TIM Salah Sejak Lahir"

Kompas.com - 04/08/2023, 20:23 WIB
Tria Sutrisna,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Suhud Alynudin meminta kinerja Sekretaris Daerah (Sekda) Joko Agus Setyono dievaluasi.

Dia bahkan mengusulkan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta agar mengganti Sekda kini dengan pejabat lain yang dianggap lebih kompeten.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya meminta kepada pak Pj Gubernur untuk mengevaluasi Pak Sekda, dan jika perlu diganti dengan yang lain lebih kompeten. Terima kasih," ujar Suhud di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Permintaan dan usulan itu disampaikan Suhud saat menginterupsi rapat paripurna terkait Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) DKI Jakarta 2022. 

Baca juga: JIS dan TIM Disebut Bebani Jakpro, Anggota DPRD DKI: Serahkan ke Pemprov

Dalam interupsinya, Suhud mengkritik pernyataan Joko yang menyebut ada kesalahan soal pengelolaan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta International Stadium (JIS), Equestrian hingga Velodrome.

"Kata Pak Sekda, pembangunan sejumlah sarana seperti JIS, TIM, Equestrian, Velodrome itu sudah salah sejak lahir. Saya kira ini pernyataan yang perlu kami pertanyakan," kata Suhud.

Menurut Suhud, apa yang disampaikan oleh Joko berpotensi menimbulkan kegaduhan. Sebab, pembangunan sejumlah sarana itu telah melewati tahapan yang panjang.

Para pemangku kebijakan terkait bahkan dilibatkan dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan proyek.

"Mulai dari pengusulan, pembahasan, perencanaan, penganggaran dan bahkan pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan pun itu diaudit," kata Suhud.

"Hasilnya sudah sama-sama kita ketahui, kinerja Pemerintah Provinsi DKI sangat baik, (dapat) WTP," sambung dia.

Atas dasar itu, Suhud meminta Heru Budi untuk mengevaluasi Joko atas keterangannya mengenai pengelolaan fasilitas yang telah dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Sebut Pengelolaan Rumput JIS Tetap Dilakukan Jakpro Usai Diganti PUPR

"Saya mewakili para pemilih saya, meminta Pj Gubernur untuk mengevaluasi hal ini secara serius. Karena hal ini berpotensi memicu kegaduhan di tengah situasi yang sama-sama kita ketahui. Kita sama-sama ingin membangun, melanjutkan pembangunan Jakarta," pungkas dia.

Sebelumnya, Joko Agus Setyono mengatakan, terjadi kesalahan sejak awal terhadap pengelolaan JIS dan TIM setelah direvitalisasi. 

 

Pernyataan Joko ini menanggapi catatan dari DPRD DKI Jakarta yang memandang kedua bangunan itu tak memberi keuntungan dan membebani keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola.

"Kami mengakui bahwa TIM dan JIS ini salah sejak lahir," kata Joko dalam Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com