Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korlantas Polri Sediakan Buku Panduan Belajar Ujian Teori SIM

Kompas.com - 05/08/2023, 12:00 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri resmi mengubah sirkuit ujian praktik surat izin mengemudi (SIM) kendaraan motor, dari angka 8 menjadi huruf S.

Sejalan dengan itu, Korlantas Polri juga meluncurkan buku ujian materi SIM A dan C, agar dapat dipelajari pemohon sebelum mengikuti ujian teori pembuatan SIM.

"Untuk meningkatkan pelayanan dalam ujian teori SIM, kami dari Korlantas meluncurkan buku SIM A dan SIM C. Jadi teman-teman yang akan melaksanakan ujian, sekarang bisa download atau membaca melalui perangkat keras dalam hal ini ujian teori SIM," kata Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).

"Di sini ada beberapa macam soal yang persis akan dihadapi oleh teruji," imbuhnya.

Baca juga: Kakorlantas Tegaskan Pembayaran SIM Lewat Bank: Enggak Ada Cash Lagi!

Melalui peluncuran buku materi ini, Firman berharap tak ada lagi masyarakat yang mengeluh tak memiliki materi untuk dipelajari, sehingga khawatir tak akan lulusan ujian SIM.

"Jadi kuncinya, seluruh para peserta yang akan mengajukan SIM silahkan dibaca, moga-moga tidak ada lagi orang bilang 'Kami belum pernah belajar Pak tiba-tiba ujian gimana mau lulus'. Nah sekarang kami hidangkan buku ujian teori SIM A dan SIM C," tutur Firman.

Melalui buku itu, calon pemohon dapat belajar dari 500-an soal yang sudah tersedia. Sebab, untuk ujian teori, akan dipilih sekitar 65 soal secara acak dari materi di buku tersebut.

Baca juga: Praktik Ujian SIM C dengan Lintasan S di Bekasi Dibuka Senin Depan

"Nanti akan kita pilih sebanyak 65 soal dari soal yang ada (di buku) ini pasti akan sama. Artinya kita ingin menyampaikan ini adalah bentuk transparansi daripada kita bahwa tidak ada yang rahasia di lalu lintas bahkan rekan-rekan seluruh masyarakat harus tahu tentang apa yang harus dikerjakan ya ini dari sini dari sisi ujian teori," kata Firman.

Adapun buku panduan tersebut nantinya bisa ditemukan di setiap satpas, atau bisa juga diunduh melalui aplikasi kepolisian bernama POLRI Super App.

"Panduan ini ditaruh di mana? Yang pertama di setiap satpas nanti ada ruangan khusus namanya ruangan pencerahan, ini khusus prototipe. Nanti kita upayakan semuanya 469 satpas ada ini. Jadi sebelum mereka ujian teori, dibaca-baca dulu.

Yang kedua, buku ini akan kita taruh di tempat umum, bukan untuk dibawa pulang masyarakat. Misalnya di perpustakaan atau di stasiun kereta, tapi jangan dibawa pulang," terang Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus dalam kesempatan serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com