JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) tega membunuh adik tingkatnya MNZ (19), Rabu (2/8/2023).
Jenazah korban baru ditemukan pada Jumat, (7/8/2023) atau dua hari setelah peristiwa pembunuhan. Saat itu kerabat korban mengunjungi indekos MNZ di Kukusan, Depok.
Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah MNZ yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur pada hari itu.
Altaf mengaku membunuh korban untuk merampas barang berharga miliknya. Altaf disebut sudah merencanakan perbuatannya itu. Sederet gerak-gerik pelaku diungkap saksi.
Baca juga: Teman Pembunuh Mahasiswa UI Ungkap Keseharian Tersangka, Suka Main Kripto dan Nonton Film Narcos
Wajah Altaf sudah tak asing bagi sejumlah pedagang yang menjajakan barang dagangannya di sekitar kos MNZ, di daerah Kukusan, Depok, Jawa Barat.
Salah satunya adalah pemilik toko kelontong bernama Indah (44). Ia mengatakan, sering melihat AAB, meski tempat tinggalnya cukup jauh dari kos-kosan korban.
"Saya secara personal enggak kenal dengan dia (tersangka), tapi dia pernah beli ke warung saya beberapa kali," ujar dia kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).
Toko kelontong milik Indah itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari kosan korban. Ia juga meyakini, tersangka sering bolak-balik ke kos MNZ.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa UI Mengaku Kesulitan Uang, Tunggak Kontrakan 2 Kali
"Iya, saya cukup yakin dia suka main ke kos korban. Soalnya apa-apa ke wilayah sini. Misalnya laundry pakaian, dia laundry di sekitar sini," ungkap dia.
"Padahal, banyak laundry di sekitar kos-kosan dia setahu saya," imbuh Indah.
Altaf pulang dengan tubuh penuh keringat sehari usai mengeksekusi korban. Hal itu diungkapkan Adha Amin Akbar (22) selaku teman satu kontrakan tersangka.
Berdasarkan informasi yang didengar Akbar, Altaf membungkus korban dengan kantong plastik berlangsung selama dua hari.
"Nah, pada Kamis malam itu dia (tersangka) tiba-tiba buka pintu kamar saya. Dia datang dengan badan penuh keringat," ujar Akbar, Minggu (6/8/2023).
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa UI Mengaku Kesulitan Uang, Tunggak Kontrakan 2 Kali
Akbar menyebut tersangka tak ada maksud yang jelas ketika membuka pintu kamarnya dan sekadar basa-basi. Waktu itu, kata Akbar, waktu menunjukkan sudah lewat pukul 12 malam.
"Dia basa-basi dengan badan berkeringat. Terlihat berkeringat karena dia kalau enggak salah pakai baju warna putih. Jadi kelihatan jelas keringatnya," tutur Akbar.