Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Beli Minuman, Pria Berkumis Curi Tabung Gas di Jatinegara

Kompas.com - 07/08/2023, 11:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berkumis nekat mencuri satu tabung elpiji 3 kilogram dari sebuah warung di Jalan Cipinang Jaya CC, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2023).

Sudah berjualan sejak 2010, Een Ernawati (37) menyatakan peristiwa ini menjadi kali pertama dia kemalingan tabung gas.

"Modusnya, pelaku beli dulu air minuman harga Rp 2.000-an. Habis beli, sudah bayar dia. Langsung keluar, balik lagi ambil tabung gas, langsung lari kabur," ujar dia di lokasi, Senin (7/8/2023).

Suami Een yang saat itu sedang giliran menjaga warung mereka, memanggil sang istri untuk bergantian agar ia dapat menunaikan shalat maghrib.

Baca juga: Lansia Curi Tabung Gas 3 Kg di Duren Sawit, Akhirnya Diminta Teken Surat Pernyataan

Een (37) menunjukkan lokasi maling menggondol tabung elpiji 3 kilogram di warungnya di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (7/8/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Een (37) menunjukkan lokasi maling menggondol tabung elpiji 3 kilogram di warungnya di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (7/8/2023).
Nahas, saat membalikkan tubuh dan melangkah ke dalam warung, pria berkumis itu langsung beraksi.

Een mengungkapkan, suaminya belum menyadari bahwa warungnya telah kecolongan. Ia baru sadar saat hendak menyalakan lampu kulkas.

"Baru tahu sekitar lima menit kemudian pas mau nyalain lampu kulkas di depan warung. Dia nanya tabung gasnya ke mana, saya bilang enggak ada yang pinjam," jelas Een.

"Saya bilang, coba cek CCTV. Jam 16.00 WIB, tabung gas masih ada. Jam 17.00 WIB dan 17.30 WIB juga masih. Pas cek habis maghrib, jam 18.30-an WIB, baru kelihatan diambil," imbuh dia.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pembeli, Pria di Tambora Curi Tabung Gas Pemilik Warung

Akibatnya, Een mengalami kerugian sebesar Rp 140.000 atas tabung gas siap pakai yang dibawa kabur pencuri.

Untuk pelaku, ia tidak tahu apakah laki-laki itu kabur menggunakan motor atau mobil, dan apakah ia datang sendiri atau ada teman yang meninggu di depan warung.

"Kalau kabur, kemungkinan besar ke kanan ke arah Pasar Gembrong. Jalur sebelah kiri warung lagi ada mobil mau lewat. Makanya angkot kelihatan jalan mundur di CCTV buat kasih jalan ke mobil lain," ucap dia.

Terkait wajah pelaku, Een tidak mengenali meski wajahnya terlihat jelas di CCTV.

Baca juga: Sambil Bonceng Anak Kecil, Pria Curi Tabung Gas dari Gerobak Pedagang Martabak di Cilincing

"Pelaku sempat sedikit menengok ke atas, tapi kayaknya enggak sadar ada CCTV. Makanya wajahnya kelihatan jelas. Kalau dilihat, bukan orang sini. Enggak pernah ke sini juga sebelumnya," terang dia.

Atas kejadian itu, Een belum melaporkan pencurian tabung gas ke Polsek Jatinegara.

Berdasarkan rekaman CCTV yang Kompas.com terima, tampak seorang laki-laki berkumis datang dan langsung membuka salah satu kulkas.

Mengenakan kaus putih bergaris-garis biru, ia melancarkan aksi mengambil sebotol air mineral sambil celingukan.

Ia kemudian merogoh kantong celana untuk mengambil uang dan melakukan pembayaran. Setelah itu, ia beranjak keluar sebelum kembali dan langsung menggondol satu tabung gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com