JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Depok bernama Sarah (27) mengatakan, kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) belakangan ini sedang naik sehingga banyak pasien bergejala serupa yang berobat ke fasilitas kesehatan.
Hal ini ia ketahui saat mengantar anaknya ke rumah sakit karena sudah beberapa hari menderita batuk pilek disertai demam tinggi.
"Katanya (dokter), 'sekarang sakit bayi dan anak-anak rata-rata ISPA'. Memang sih, pas saya ke rumah sakit, itu antre banget, saking banyaknya bocah yang sakit," ujar Sarah kepada Kompas.com pada Rabu (16/8/2023).
Ia mengatakan, dokter yang merawat anaknya langsung menghela napas begitu mendengar gejala penyakit sang anak yang berusia 15 bulan.
"Dokter enggak bahas-bahas ke udara (kualitas udara), bukan ranahnya kali ya. Tapi pas dia dengar keluhan, langsung hela napas. Karena, rata-rata pada sakit itu (ISPA)," tambah dia.
Anak Sarah diduga menjadi korban buruknya kualitas udara di Jabodetabek selama beberapa waktu terakhir.
Balita yang belum genap berusia dua tahun itu menderita penyakit ISPA.
"Diagnosanya ISPA atau infeksi saluran pernapasan. Sudah sebulan lebih (belum sembuh)," kata Sarah.
Karena penyakit tersebut, anak Sarah enggan makan.
Baca juga: Puskesmas Jakpus Siap Tangani Pasien jika ISPA Melonjak, Kasudinkes: Itu Sudah Makanan Sehari-hari
Dia sempat kebingungan apa yang harus dilakukan sehingga membuatnya stres.
"Kalau sakit mau makan, enggak masalah dah. Ini, enggak mau sama sekali, makan camilan enggak mau. Buah juga maunya yang berair kayak semangka," ungkap Sarah.
"Kayaknya tenggorokannya sesakit itu. Sampai nasi satu butir saja ogah dia makan," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.