JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli mengatakan penyebab tenggelamnya KM Dewi Noor 1 di Kepulauan Seribu karena kebocoran pada kapal.
Kapal bermuatan material bangunan itu tenggelam saat mengangkut 15 anak buah kapal (ABK) pada Sabtu (19/8/2023).
"Kalau penyebab tenggelam masih penyebabnya kebocoran di kapal yang menyebabkan air masuk ke dalam kapal sehingga tenggelam. Sampai saat ini masih seperti itu penyebabnya," ujar Fazzli saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/8/2023).
Insiden tenggelamnya KM Dewi Noor 1 menyebabkan tiga orang ABK ditemukan tewas. Sedangkan satu korban lainnya masih dalam pencarian.
Baca juga: Identitas 2 Korban Tewas karena Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu Belum Diketahui
"Korban masih satu orang yang kami cari, di mana sebelumnya dua orang sudah berhasil kami evakuasi," ungkap Fazzli.
Di hari kelima pencarian ini, SAR bekerja sama dengan kepolisian, TNI AL, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Kata Fazzli, upaya mencari korban dilakukan di sektor 1 dan 2 kawasan perairan Kepulauan Seribu.
"Masing-masing area pencarian itu luasnya 226 nautical mile," imbuh dia.
Sektor 1, lanjutnya, meliputi Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Laki, dan Pulau Bokor. Sedangkan di sektor 2, tim SAR gabungan menyisir perairan di sekitar Pulau Damar, Pulau Bidadari, dan Pulau Air. Selain itu, petugas juga mendeteksi keberadaan korban dengan alat sonar.
Sementara ini, Fazzli menyampaikan identitas korban hilang masih belum diketahui. Begitu pula dua korban lain yang sebelumnya ditemukan tewas tenggelam. Sebab, pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan dua korban dari RS Polri Kramatjati.
Baca juga: Tim SAR Masih Cari Satu Penumpang Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu
"Paling siang ini baru bisa kami konfirmasi untuk identitasnya," tutur Fazzli.
Diberitakan sebelumnya, tim SAR menemukan dua korban yang hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Dewi Noor 1 di perairan Kepulauan Seribu.
Kedua korban itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di hari ketiga pencarian, Senin (21/8/2023). Korban ditemukan mengapung di sekitar perairan Pulau Bokor dan Pulau Pari. Korban pertama ditemukan sekitar pukul 09.56 WIB kurang lebih pada radius 2,1 nautical mile dari lokasi tenggelamnya kapal.
"Kemudian, korban kedua ditemukan sekitar pukul 10.02 WIB pada radius 6,6 NM dari lokasi kejadian," terang Fazzli saat dikonfirmasi, Senin.
Fazzli mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan identitas dua korban yang ditemukan itu. Sebab, kedua jasad korban langsung dievakuasi ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta, untuk keperluan visum.
Sebagai informasi, kecelakaan bermula ketika kapal yang mengangkut 15 orang penumpang ABK itu berangkat dari Pantai Mutiara menuju pulau Sepa. Namun, kapal tersebut mengalami kecelakaan sehingga tenggelam sesaat melintas di perairan Pulau Pari dan Pulau Untung Jawa sekitar pukul 04.40 WIB.
Dalam peristiwa ini, seorang penumpang bernama Aan (47) meninggal dunia. Jumlah korban tewas kini bertambah menjadi tiga orang.
Data korban KM Dewi Noor 1 yang selamat, yakni Parman, Darto, Wahyudi, Satori, Riyanto, Tajudin, Wahyu, Jaka Nugraha, Zaenal, Suryana dan Jayadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.