Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara "Tinder Swindler" Indonesia Jerat Korban: Bangun Kepercayaan Usai Selidiki Latar Belakang Target

Kompas.com - 24/08/2023, 06:53 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penipu bermodus romansa telah bertebaran di aplikasi kencan. Mereka menjerat para wanita Indonesia yang hendak serius membangun masa depan.

Para korban tak hanya merugi perasaan, tetapi juga merugi hingga miliaran rupiah apabila ditotal.

Kisah para korban mirip dengan kisah di film dokumenter Netflix yang booming pada Februari 2023, The Tinder Swindler.

Secara harfiah, "Tinder swindler" bermakna "penipu Tinder". Adapun Tinder merupakan nama dari sebuah platform aplikasi kencan daring.

Saat ini, para korban "Tinder swindler" versi Indonesia sudah saling berjejaring untuk membawa kasus yang menimpa mereka ke jalur hukum.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, jumlah korban yang sudah berhasil terhimpun sebanyak 27 orang. Adapun, total kerugian ditaksir lebih dari Rp 3 miliar.

Baca juga: Penipu “Tinder Swindler Indonesia Tak Pernah Minta Foto Aneh-aneh, Korban: Saya Kira Cowok Baik...

Bangun kepercayaan korban

Salah seorang korban berinisial LN mengatakan, ia bisa terjerat dengan tipu daya "Tinder swindler" Indonesia karena pelaku membangun kepercayaan dengan dirinya.

Pelaku bersikap sangat sopan dalam setiap jalinan komunikasi yang dilakukan terhadap LN melalui aplikasi kencan dan WhatsApp.

“Pelaku ini membangun image pria baik. Tidak pernah minta foto yang enggak-enggak ke saya, tidak pernah ngomong yang enggak-enggak juga,” ujar LN saat berbincang dengan Kompas.com, pertengahan Juli 2023

“Kan biasanya kalau cowok itu, entah minta foto bugil misalnya atau kalau ngomong sukanya yang menjurus-menjurus. Nah, ini enggak sama sekali. Makanya saya merasa, 'oh ini cowok baik',” lanjut dia.

Kepada LN, pelaku mengaku berstatus lajang sehingga membuat LN semakin tertarik menjalin komunikasi secara intens dengan pelaku.

“Padahal, kalau si pelaku ini ngaku duda, pasti aku enggak akan mau lanjut. Tapi dia tahu betul cowok yang aku mau seperti apa,” ujar LN.

Baca juga: Pengakuan Korban, Penipu Tinder Swindler Indonesia Selalu Menolak Diajak Video Call

Hal lain yang membuat hati LN ‘klepek-klepek’ adalah pelaku bersikap romantis. LN sekitar dua bulan intens berkomunikasi dengan pelaku.

Contoh dari sikap romantis tersebut adalah pelaku masih mengingat hal-hal kecil yang pernah menjadi bahan obrolan.

“Misalnya, anak saya berapa, saya sukanya apa, enggak sukanya apa, saya pernah cerita apa, dia ingat betul. Mungkin dia nyatet kali ya. Tapi itulah yang membuat wanita itu nyaman, gitu,” ujar LN yang merupakan orang tua tunggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com