JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Balai Kota harus menjadi yang pertama untuk menerapkan penyiraman massal dari atap gedung sebagai penanganan polusi.
Langkah penyiraman air dari atas gedung atau dikenal dengan istilah water mist itu diharapkan dapat diikuti pengelola gedung pencakar langit lain mulai dari kementerian/lembaga, BUMN/BUMD, hingga pihak swasta.
"Secepatnya (penerapan penyiraman massal). Biro Umum dulu ini persiapan. Balai Kota DKI harus lebih dulu dari yang lain," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Bakal Wajibkan Pengelola Gedung Pasang Water Mist untuk Atasi Polusi
Heru mengemukakan, konsep penyiraman massal dari ketinggian itu akan dimatangkan dalam rapat dengan pengelola gedung pada pekan depan.
"Besok hari Senin saya mau rapat. Hari ini saya bertemu beberapa pengelola, alatnya juga sedang di produksi kan. Tapi yang terpenting adalah saya kumpulkan mereka untuk bisa melakukan," ucap Heru.
Heru sebelumnya meminta para pemilik gedung tinggi di Ibu Kota untuk melakukan penyiraman air secara massal dari atap gedung.
"Gedung-gedung tinggi yang ada di Pemda DKI ini bersama-sama melakukan istilahnya mass water, kira-kira gtu ya," ujar Heru, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Menyiramkan Air dari Atap Gedung Tinggi demi Tekan Polusi...
Heru mengatakan, penyiraman massal itu juga akan dilakukan dari atap gedung di bawah Pemprov DKI dan pemerintah pusat, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Heru, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bakal menggelar pertemuan dengan semua pemilik atau pengelola gedung di Ibu Kota.
Di dalam pertemuan itu, KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup akan menyampaikan secara terperinci mengenai mekanisme penyiraman air dan peralatannya.
"Konsepnya itu panduan harus ada sehingga nanti ketika kita kumpulkan pemilik gedung tinggi itu sudah ada," ucap Heru.
Dianggap lebih efektif
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan, penyiraman air dari atap gedung-gedung tinggi ini disebut sebagai water mist.
Cara ini dilakukan karena dianggap lebih efektif, dibandingkan menyemprot jalan menggunakan mobil pemadam kebakaran atau water canon kepolisian.
"Itu diujicobakan kemarin di gedung Pertamina. Jadi kami melakukan penyemprotan dari atas gedung Pertamina dan di bawahnya langsung diukur dengan alat PM 2,5," ujar Asep, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Dianggap Lebih Efektif Kurangi Polusi, Penyiraman Air dari Gedung Tinggi Segera Diuji Coba