Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Berdayakan Badut Mampang Imbau Pengendara Tidak Lawan Arah

Kompas.com - 30/08/2023, 18:25 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian melakukan penertiban sekaligus memberikan imbauan kepada para pengendara motor yang lawan arah di TL Ende 31 atau perempatan lampu merah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Pantauan Kompas.com, kegiatan itu dilakukan jajaran Polsek Mampang Prapatan pada Rabu (30/8/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Adapun lokasi TL Ende 31 dipilih karena area itu termasuk ke dalam 31 titik rawan yang kerap dilalui pengendara motor lawan arus.

"Dari 31 titik yang rawan digunakan melawan arah atau melawan arus di Jakarta Selatan, ada satu titik di Mampang, yakni TL Ende 31. Makanya kami memberikan imbauan di sini," ujar Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero kepada wartawan.

Baca juga: Dalam 15 Menit, Polisi Razia 50 Pengendara Motor yang Lawan Arus di Kebayoran Lama

Dalam pelaksanaannya, tidak hanya jajaran Polsek Mampang Prapatan yang ikut turun tangan.

"Badut Mampang" yang merupakan salah satu ikon di Kecamatan Mampang Prapatan turut membantu petugas Kepolisian.

Kehadiran Badut Mampang diharapkan bisa menjadi penyegar kala petugas tengah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Dalam kesempatan ini, ada ciri khas kami yakni Badut Mampang. Badut Mampang yang biasanya dia meminta-minta, secara moral dia mau membantu tugas Kepolisian, mendampingi para petugas untuk menertibkan masyarakat," ungkap David.

Diberitakan sebelumnya, ada belasan pengendara motor yang kedapatan melawan arus saat kegiatan ini berlangsung.

Baca juga: Belasan Motor Lawan Arah di Perempatan Lampu Merah Mampang Prapatan

Namun, tak sedikit pengendara motor yang nekat putar arah meski telah diberhentikan petugas kepolisian.

Salah satunya pengendara Honda Beat yang mengenakan kaos lengan panjang berwarna hitam.

Pengendara motor itu nyaris terjatuh ketika hendak disetop oleh petugas kepolisian.

Ia disinyalir ketakutan dan mengira aparat akan mengambil kunci motornya, sehingga ia langsung tancap gas tanpa memperkirakan apa yang terjadi selanjutnya.

Kendaraan roda dua yang dikemudikan pengendara motor itu lalu tampak "standing" selama beberapa saat sebelum akhirnya kabur ke arah Pasar Santa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com