JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta akan merelokasi sejumlah warga Rusunawa Marunda yang tinggal di Blok C1 sampai C5 ke Rusunawa Nagrak.
Relokasi dilakukan setelah atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/9/2023).
"Betul (warga Rusunawa Marunda C1 sampai C5 akan direlokasi ke Rusunawa Nagrak)," kata Plt Dinas PRKP DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/9/2023).
Kemudian Retno mengungkap alasan warga Rusunawa Marunda Blok C1 sampai C5 mengapa harus direlokasi.
Baca juga: Atap Beton Rusunawa Marunda Blok C5 Ambruk, Warga: Bangunan Sedikit Keropos
"Sesuai hasil penelitian BRIN bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak dan kami akan revitalisasi," ungkap Retno.
Secara terpisah, Kepala Kepala UPRS II Dinas PRKP DKI Jakarta Uye Yayat Dimyati mengatakan bahwa ada 451 kartu keluarga (KK) yang segera dipindahkan.
"451 KK, 5 blok, 5 RT," tutur Uye kepada Kompas.com, Minggu.
Sebenarnya, kata Uye, sosialisasi untuk merelokasi sudah dilaksanakan pada Maret 2022.
Tetapi, relokasi tertunda karena adanya lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Warga Rusun Marunda: Kami Dijanjikan Hunian Layak, Nyatanya Malah Dicemari Debu Batu Bara
"Dan Rusunawa Nagrak sebagai tempat relokasi digunakan untuk isolasi (pasien positif) Covid-19," ungkap Uye.
Senada dengan Retno, Uye menyampaikan bahwa relokasi dilakukan karena Rusunawa Blok C akan direvitalisasi.
"Sesuai hasil rekomendasi dari BRIN, cluster C sudah tidak layak huni. Mengingat beberapa lokasi sudah membahayakan, maka relokasi disegerakan pada bulan September ini," ucap Uye.
Baca juga: Ngotot Ingin Tinggal di Kampung Susun Bayam, Warga Tolak Pindah ke Rusun Nagrak
"Rencana September ini semua warga sudah kita relokasi," lanjutnya.
Meski demikian, Uye membantah bahwa relokasi ini dilakukan bukan karena setelah terjadi peristiwa atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 yang runtuh.
"Buka . Memang karena sudah dari tahun lalu kami plan. Warga yang sebagian sulit dipindahkan. Yang sekarang ini lebih tegas karena mengutamakan keselamatan jiwa," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.