Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Baru Kasus Tiga TNI Culik, Aniaya, Bunuh dan Buang Jasad Imam Masykur ke Waduk Jatiluhur

Kompas.com - 06/09/2023, 07:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Jasad pria tanpa identitas ditemukan di Bendung Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (15/8/2023).

Setelah ditemukan warga setempat, jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk menjalani visum bagian luar berdasarkan permintaan dari Polres Karawang.

Rupanya mayat tersebut adalah Imam Masykur (25), pria asal Aceh yang diculik tiga anggota TNI lalu disiksa dan tubuhnya dibuang ke Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) kini telah menahan tiga anggota TNI tersebut setelah diamankan di satuannya masing-masing.

Baca juga: Hotman Paris Desak Pomdam Jaya Jerat Tiga Oknum TNI Penganiaya Imam Masykur dengan Pasal Pembunuhan Berencana

Mereka adalah Praka RM, anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dari Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan; Praka HS, anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat; dan Praka J, anggota TNI dari Kodam Iskandar Muda.

Sementara, Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka dari warga sipil atas kasus kematian Imam setelah menerima laporan polisi dari keluarga korban tentang dugaan penculikan, pemerasaan, dan penganiayaan.

Mereka adalah AM dan Heri, dua orang penadah dari hasil kejahatan tiga TNI yang membuat Imam kehilangan nyawa.

Satu lagi, yakni Zulhadi Satria Saputra alias MS, kakak ipar Praka RM yang berperan sebagai pengendara saat tindak pidana terjadi.

Kini, satu per satu fakta baru tentang kematian Imam akhirnya terungkap saat keluarga menggelar jumpa pers bersama kuasa hukum mereka di kawasan Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (5/9/2023).

Hasil visum

Penyebab kematian Imam berdasarkan hasil visum dari RSUD Karawang akhirnya diungkap oleh salah satu kuasa hukum keluarga korban, Putri Maya Rumanti.

Hal ini diketahui awak media saat Hotman Paris Hutapea yang juga merupakan kuasa hukum korban itu bertanya kepada ibunda Imam, Fauziah (47), tentang hasil visum korban.

"Visumnya ada nih, Bang. Visumnya dari rumah sakit. Dibilang, katanya asfiksia. Jadi kayak asam, diduga asma, gitu," jawab Putri sambil memperlihatkan surat hasil visum Imam kepada Hotman.

Baca juga: Hasil Visum Tunjukkan Imam Masykur Alami Asfiksia, Hotman Paris Heran

Sebagai informasi, asfiksia adalah masalah pada sistem pernapasan yang diakibatkan rendahnya kadar oksigen di dalam tubuh.

"Kayak tersedak gitu. Ini yang visum dari rumah sakit (RSUD) Karawang, yang pertama kali," ucap Putri.

Lubang di dada kiri

Yuni Maulida (23), calon tunangan Imam sempat menemani Fauziah bertolak dari Aceh ke RSUD Karawang untuk memastikan apakah mayat tanpa identitas merupakan kekasihnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingking Casis Bintara Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com