Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Baru Kasus Tiga TNI Culik, Aniaya, Bunuh dan Buang Jasad Imam Masykur ke Waduk Jatiluhur

Kompas.com - 06/09/2023, 07:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Ternyata, benar. Saat pertama kali melihat jasad Imam dengan mata kepalanya sendiri, Yuni langsung terkejut.

Pasalnya, Yuni menemukan sebuah luka dengan kondisi berlubang di dada kiri Imam.

Baca juga: Kekasih Sempat Lihat Jasad Imam Masykur di RS, Temukan Lubang di Dada Kiri Korban

"Kalau waktu yang saya lihat, kondisi jenazah waktu di Karawang, itu posisi kepala almarhum ada luka. Terus, di sini ada juga luka di badan (dada) sebelah kiri," kata Yuni dalam kesempatan yang sama.

"Di sebelah kiri, ada bolongnya. Pokoknya ada lubangnya, ada lubangnya," ucap Yuni melanjutkan.

Incar pedagang kosmetik

Tiga anggota TNI membuat pengakuan kepada anggota DPD RI Dapil Aceh, Sudirman, atas kematian Imam.

Pengakuan tersangka yang menculik dan menyiksa Imam itu disampaikan saat Sudirman bertemu mereka di Rutan Pomdam Jaya beberapa hari lalu.

Baca juga: Masalah Ekonomi Diduga Jadi Motif Pembunuhan Warga Aceh oleh Paspampres, Selalu Incar Pedagang Kosmetik

Kepada Sudirman, mereka mengaku sudah beberapa kali menyasar korban yang juga memiliki latar belakang profesi seperti Imam, yakni pedagang kosmetik.

"Dalam perbincangan kami itu, mereka mengatakan sudah beberapa kali, ada yang dipaksa, diperas, seperti itu. Iya, (semua korban) pedagang kosmetik," kata Sudirman, Selasa.

Penyesalan dan menangis

Sudirman menceritakan, saat ia tiba di Rutan Pomdam Jaya, ketiga tersangka telah mengenalnya. Mereka langsung meminta maaf dan menangis di depannya.

"Begitu saya masuk, dia melihat wajah saya, karena memang ikon saya di sana (Aceh) dikenal dengan Haji Uma. 'Haji Uma', dia memanggil saya," ujar Sudirman.

"Ketika saya telepon (fasilitas di Rutan) ini, dia memanggil saya, 'Haji Uma', sebelum saya memperkenalkan diri. 'Maafkan saya', mereka menangis," lanjut Sudirman.

Dalam perbincangan tersebut, Sudirman sempat mempertanyakan mengapa mereka tega melakukan aksi keji terhadap Imam.

Baca juga: Ibu Imam Masykur Berharap 3 Oknum TNI yang Bunuh Anaknya Dihukum Mati

Namun, para tersangka menjawab tidak berniat membunuh Imam.

Walau pengakuan mereka seperti itu, Sudirman meminta ketiganya untuk bertanggung jawab atas aksi bengisnya.

"Saya katakan, 'walaupun (pengakuan) kalian tidak ada niat membunuh, tapi akhirnya dia meninggal kan? Ini hukumannya berat, bisa hukuman mati'," ungkap Sudirman.

"Mereka tertunduk dan menangis, 'maafkan saya'. Ya ketiganya menangis, semuanya saya periksa, dan menangis semuanya, tapi saya tidak terpengaruh (dengan pengakuan ketiganya)," pungkas Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com