JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap lebih jauh temuan surat dan file berjudul 'to you whomever' di laptop milik ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka di rumahnya, Cinere, Depok, Jawa Barat.
Ibu itu diketahui bernama Grace Arijani Harahapan (68), sedangkan anaknya adalah David Ariyanto Wibowo (38).
"Perkembangan terbaru kita bisa membuka secara lebih jelas lagi terkait file yang ada di laptop yang diduga milik daripada dua orang jenazah di TKP yang posisinya ada di ruang kerja daripada suami ibu Grace," ungkap Hengki kepada wartawan, Senin (11/9/2023).
Baca juga: Polisi Temukan 2 Senter dan 2 Dupa di Dekat Kerangka Ibu-Anak di Depok
"Nah dari file ini kita bisa membuka lebih besar lagi dan ini merupakan petunjuk yang penting buat kami dan kita padukan dengan surat yang kami temukan di kamar ibu Grace," sambungnya.
Hengki menjelaskan, surat yang ada di kamar maupun di file laptop memiliki kesamaan walaupun konteksnya berbeda.
Surat dan file itu, kata Hengki, berisi tentang keluh kesah yang dirasakan oleh keluarga tersebut.
"Isinya adalah curhat, keluhan-keluhan tentang yang terjadi di keluarga ini. Nah ini nantinya akan didalami oleh psikologi forensik," jelas Hengki.
Lebih lanjut, Hengki mengatakan bahwa pihaknya akan mendalami temuan-temuan yang berhasil didapat di rumah korban.
Selain itu, pihaknya juga akan mendalami hubungan antara kedua korban dengan keluarga inti.
"Kemudian juga hubungan antara keluarga daripada dua orang ini, ibu Grace dan anaknya dengan keluarga inti (akan didalami). Nanti akan diteliti oleh psikologi forensik, apakah ini yang menjadi motif, kemudian mempengaruhi sikap batin sehingga terjadi peristiwa ini, kita juga belum tau," pungkas Hengki.
Diberitakan sebelumnya, kepolisian menemukan sebuah petunjuk yang tertulis dalam sebuah laptop di rumah Grace dan David.
"Satu petunjuk dari laptop yang diduga laptop korban yang berjudul, 'to you whomever'," ucap Direskrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (8/9/2023).
"Jadi di sana tertulis, 'siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia'," lanjut Hengki.
Baca juga: Mengungkap Penyebab Kematian Ibu-Anak di Depok lewat Catatan Pribadi dan Cerita Saksi
Kendati demikian, Hengki mengatakan kepolisian masih harus mendalami pesan tersebut apakah benar ditulis salah satu orang di antara jenazah itu.
"Apakah memang ini tulisannya jenazah ini atau mungkin merupakan desepsi, kami enggak tahu. Mungkin ada orang juga yang menulis, kami enggak tahu," ucap Hengki.
Adapun tulisan itu nantinya akan menjadi alat bukti yang akan menjadi petunjuk kepolisian soal apa yang terjadi sebelum kedua orang dalam rumah itu sampai akhirnya tewas.
"Apakah ini matinya alami, natural. Apakah accident, kecelakaan? Apakah suicide, bunuh diri? Atau homicide, pembunuhan? Apakah gabungan dari berbagai analisis ini," tutur Hengki.
Untuk diketahui, jasad Grace dan David ditemukan dalam keadaan sisa tulang belulang.
Kepolisian menduga Grace dan David sudah meninggal selama satu bulan. Hingga kini, kepolisian belum mengetahui penyebab kematian Grace-David.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.