JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat pada Kamis (14/9/2023).
Massa ini berasal dari sejumlah wilayah di Jabodetabek hingga Jawa Barat. Termasuk Tangerang Raya, Bekasi-Karawang sampai Bandung dan Cimahi.
Rencananya, mulai pukul 11.00 WIB nanti mereka akan berjalan kaki dengan rute dari Patung Kuda menuju Balaikota, lanjut ke Sarinah dan putar arah kembali ke Patung Kuda tepatnya di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Dari sini arah Balai Kota mutar sampai Sarinah. Balik arah lagi sampai Gedung Sapta Pesona," kata Wakil Presiden KSPSI Ahmad Supriyadi kepada wartawan di lokasi, Kamis.
Baca juga: Ada Demo Buruh, Lalu Lintas di Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan
Adapun tuntutan demo kali ini terdiri dari dua hal.
Pertama, massa meminta agar Undang-undang Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023 dicabut. Kedua, massa juga meminta agar Undangan-undangan Kesehatan dicabut.
"Cuma menuntut cabut Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 6 tahun 2023 dan UU Kesehatan," kata Ahmad Supriyadi.
Ahmad berkata, dalam aksi ini pihaknya akan mendesak supaya Mahkamah Konstitusi mau menerima perwakilan buruh untuk berkomunikasi.
"Kita akan mendesak untuk supaya kita diterima pihak MK agar dapat mendengarkan tuntutan kami, semoga kemudian pada saat keputusan nanti, MK dapat mempertimbangkan untuk mengeluarkan kluster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja dan mencabut UU Kesehatan," tutur dia.
Baca juga: Ada Unjuk Rasa Buruh di Patung Kuda, Rute Bus Transjakarta Blok M-Kota Dialihkan
Sejauh ini, kata Ahmad pihaknya sudah mendapat sinyal bahwa akan ada perwakilan dari MK yang bersedia menemui perwakilan buruh.
"Ada signal bahwa dari perwakilan MK sebut saja Majelis Hakim panitera yang akan menerima kami," ucap dia.
Sejak tahun 2020, kata Ahmad, sudah ada 23 kali unjuk rasa dari buruh untuk menuntut pencabutan UU Cipta Kerja ini.
"Kalau saya hitung sejak tahun 2020 sejak adanya UU Cipta Kerja, ini adalah aksi demo dibawah pimpinan Andi Gani (Presiden KSPSI) yang ke 23 kali. Dan kami tidak akan pernah berhenti," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.