JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta pada Sabtu (16/9/2023) pagi masuk kategori tidak sehat.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 07.00 WIB tercatat di angka 165.
Jakarta berada di peringkat pertama dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Baca juga: Pemprov DKI Sebut Data IQAir Tidak Akurat Buat Prediksi Kualitas Udara Jakarta
Kualitas udara Jakarta pada pagi ini jauh lebih buruk dibandingkan pada Jumat (15/9/2023) pagi.
Pantauan Kompas.com, langit Ibu Kota di kawasan Jakarta Selatan pada pagi ini tidak tampak secerah kemarin.
Langitnya tampak berkabut yang membuat warna biru menjadi pucat. Hal ini sejalan dengan peningkatan indeks kualitas udara Jakarta menurut data IQAir.
Indeks kualitas udara Ibu Kota pada Kamis per pukul 07.00 WIB tercatat di angka 159, masuk kategori tidaksehat.
Adapun untuk konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 70,5 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Sempat Membaik, Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk Pagi Ini
Konsentrasi tersebut 16,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomèendasikan masyarakat untuk mengenakaen masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara, antara lain penerapan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan melakukan razia uji emisi kendaraan bermotor.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan yakni penyiraman jalan dengan water cannon dan menyemprotkan air dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.