JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor lima di dunia, Selasa (13/9/2023) pagi.
Dikutip dari laman IQAir pukul 06.21 WIB, US Air Quality Index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di angka 140.
Angka ini menunjukkan kualitas udara yang sedikit lebih baik dari Senin (12/9/2023) pagi.
Baca juga: Bus Listrik Efektif Kurangi Polusi, Transjakarta: Pengurangan Emisi 9,9 Persen
Kemarin, indeks kualitas udara di Jakarta tercatat di angka 154 atau terburuk nomor dua di dunia.
Meski demikian, DKI Jakarta masih masuk dalam kategori kondisi tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Kondisi ini diprediksi bakal terjadi sampai 17 September 2023 atau empat hari ke depan.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5 dengan nilai konsentrasi 51.2 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 10,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sedangkan cuaca di Jakarta pada Selasa pagi ini berkabut dengan suhu 24 derajat celsius, kelembapan 78 persen, gerak angin 5,5 km/h, dan tekanan sebesar 1014 milibar.
Baca juga: Atasi Polusi, Heru Budi Pertimbangkan ASN Pemprov DKI WFH Sampai Musim Hujan Tiba
Masyarakat diimbau untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor.
Rekomendasi cara melindungi diri itu agar masyarakat dapat terhindar dari udara luar yang kotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.