Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buka Potensi Adanya Pembunuhan dalam Kasus Tewasnya Ibu-Anak di Depok

Kompas.com - 12/09/2023, 05:29 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tetap membuka kemungkinan adanya tindak pembunuhan dalam kasus kematian ibu dan anak yang ditemukan dalam kondisi jasad mengering di kediaman mereka di Perumahan Bukit Cinere, Depok.

Ibu itu diketahui bernama Grace Arijani Harahapan (68), sedangkan anaknya yakni David Ariyanto Wibowo (38). Keduanya ditemukan tinggal kerangka pada Kamis (7/9/2023).

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi berujar, banyak kemungkinan yang terjadi dalam kasus tewasnya Grace dan David.

Hengki berujar, ada kemungkinan apakah keduanya mati alamiah, kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, atau pun gabungan di antara indikasi-indikasi itu.

"Ini berbagai kemungkinan, yang satu bunuh diri yang satu dibunuh, kita enggak tahu. Ini sedang didalami," ucap Hengki, Senin (11/9/2023).

Oleh karena itu, ucap Hengki, kasus ini akan diselidiki berkolaborasi dengan interprofesi, salah satunya dengan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

Baca juga: Tetangga Sebut Ibu-Anak yang Jasadnya Sisa Tulang di Depok Dulunya Orang Berada

Sebagai mitra kepolisian, Apsifor akan bekerja secara retrospektif dan otopsi psikologi untuk mengetahui motif pelaku.

Kemudian, Hengki berujar, kedokteran forensik juga sedang meneliti kemungkinan fase-fasen yang didukung oleh laboratorium forensik yang nantinya muaranya pada keempat kemungkinan tadi.

"Oleh karenanya kami mohon bersabar kita kedepankan SCI (Scientific Crime Investigation), tidak boleh terpengaruh oleh opini-opini apa pun. Kami fokus berdasarkan alat bukti yang ada," kata dia.

Seperti diketahui, Grace dan David ditemukan dalam keadaan tinggal tulang belulang dan bersandar ke dinding kamar mandi yang tidak terkunci.

Di antara dua jasad tersebut, petugas menemukan botol beling dan bungkus cokelat. Selain itu, petugas juga menemukan sebuah tulisan berjudul ‘to you whomever’ di laptop.

"Jadi di sana tertulis, ‘Siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia’,” ungkap Hengki, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Surat To You Whomever dalam Kasus Kematian Ibu-Anak di Depok, Ditujukan untuk Kita Semua...

Kepolisian menduga Grace dan David sudah meninggal selama satu bulan. Hingga kini, kepolisian belum mengetahui penyebab kematian Grace-David.

Olah TKP ketiga

Polisi berencana melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk ketiga kalinya, guna mencari penyebab pasti kematian Grace dan David.

Hengki mengatakan, saat ini tim laboratorium forensik sedang menganalisis berbagai temuan dari olah TKP yang sudah dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com