Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Penyebab Kematian Pria dengan Luka Sayat di Leher di Rumah Kos Serpong

Kompas.com - 16/09/2023, 22:37 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi tengah mendalami penyebab kematian M (35), penghuni kos yang jasadnya ditemukan bersimbah darah di sebuah rumah kos, Jalan Rajawali, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Sabtu (16/9/2023) pagi.

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alvino Cahyadi mengatakan, penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Tangsel dan Reskrim Polsek Serpong.

Polisi telah menggelar serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.

"Penyebab meninggal M saat ini masih dalam penyelidikan tim gabungan," kata Alvino saat dikonfirmasi, Sabtu.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Rumah Kos Serpong, Ada Luka Sayat di Lehernya

Alvino mengatakan, jasad M saat ini sudah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang untuk keperluan otopsi.

"Jenazah sedang dilakukan otopsi sesuai permintaan keluarga," ucap dia.

Warga setempat bernama Dian Ernawati (45) mengatakan, jasad M pertama kali ditemukan oleh salah satu penghuni rumah kos tersebut.

Saat itu, penghuni rumah kos menemukan M terkapar di lantai dua rumah kos tersebut.

"Kejadiannya di sebelah kosan saya. Ditemuinnya jam 04.00 WIB sama teman kosnya (korban). Orangnya (saksi) juga sempat minta pertolongan, nyari satpam, cuma (enggak ada), ya sudah, ditinggalin," kata Dian saat ditemui di lokasi kejadian.

Baca juga: Bangunan Museum Nasional yang Terbakar adalah Ruang Pameran, Gedung Utama Aman

Menurut dia, M ditemukan dengan kondisi terdapat luka sayat di bagian leher. Banyak ceceran darah di lantai dekat jasad korban.

"Kalau lihat dari foto memang ada luka di leher. Cuma enggak tahu (M) bunuh diri atau tidak," ucap Dian.

"Itu kan kami (warga) dilarang masuk karena ada polisi, ada ambulans," tambah dia.

Dian mengaku tak mengenal dekat korban. M pun dikenal warga setempat memiliki kepribadian yang tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com