Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Nasional Kebakaran, Pengelola Prioritaskan Selamatkan Artefak Berharga dan Benda Bersejarah

Kompas.com - 16/09/2023, 22:56 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Museum Nasional memprioritaskan untuk menyelamatkan artefak berharga dan benda-benda bersejarah akibat kebakaran yang terjadi, Sabtu (16/9/2023) malam.

Menurut pengelola, Museum Nasional terbagi menjadi tiga bagian, yakni Gedung A, Gedung B, dan Gedung C. Saat ini kebakaran terjadi di belakang Gedung A.

"Saat ini prioritas utama kami adalah perlindungan artefak berharga dan benda-benda sejarah yang ada di dalam museum," kata Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra dalam keterangannya, Sabtu.

Baca juga: Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Museum Nasional

Ahmad menuturkan, petugas pemadam kebakaran hingga kini masih bekerja semaksimal mungkin untuk menyelamatkan benda bersejarah.

"Petugas pemadam kebakaran sedang bekerja dengan upaya maksimal untuk memadamkan api dan menghindari kerusakan terhadap koleksi dan benda sejarah," tutur dia.

Ahmad memastikan, pihaknya akan langsung mengerahkan tim investigasi internal untuk menentukan penyebab kebakaran.

"Serta melakukan pendataan terhadap koleksi, baik yang terdampak maupun yang sudah diamankan," ujar dia.

Baca juga: Sebelum Kebakaran, Terdengar Suara Ledakan di Museum Nasional

Ahmad menuturkan, pengelola akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan investigasi penyebab kebakaran berjalan transparan.

"Kami akan terus memberikan informasi secara berkala kepada media dan masyarakat seiring dengan perkembangan situasi," tutur dia.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan sebelumnya mengatakan, sebelum kebakaran, terdengar ledakan sekitar pukul 19.58 WIB.

Saat petugas mencari sumber ledakan tersebut, kobaran api di belakang Gedung A1 ternyata sudah membesar.

Baca juga: Kebakaran Museum Nasional, Damkar: Sumber Api dari Bedeng Pekerja Proyek

Saat ini, petugas damkar tengah melakukan proses pendinginan untuk memastikan api tak lagi berkobar.

"Sekarang dalam proses pendinginan. Berarti apinya sudah aman, hanya tinggal memastikan saja," ujar Satriadi.

Adapun kebakaran dilaporkan terjadi sejak pukul 20.00 WIB. Selama hampir dua jam petugas pemadan berjibaku dengan api.

Pantauan Kompas.com di lokasi, api telah membakar sebagian besar bangunan di area belakang Museum Nasional. Atap dan tembok bagian belakang bangunan tampak ambruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com