Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver PSI Gaet Kaesang Dianggap Aji Mumpung, Manfaatkan “Privilege” Anak Presiden

Kompas.com - 25/09/2023, 12:38 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menanggapi soal manuver yang dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan menggaet Kaesang Pangarep sebagai kadernya. 

Menurut Ujang, apa yang dilakukan oleh PSI adalah aji mumpung. Sebab, semua tak lepas dari identitas Kaesang sebagai putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Ya memang seperti itu, aji mumpung. Kalau kita bicara Kaesang, tidak ada pengalaman politik, tidak mengerti politik, karena dia anak Presiden, ya itu dampak positifnya dia sebagai anak Presiden yang punya privilege. Spesial bagi kalangan rakyat Indonesia," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Akui Kaesang Belum Berpengalaman, PSI Depok Tetap Dukung Dia Jadi Ketum

Ujang menilai, manuver PSI yang menggaet Kaesang dan merencanakan untuk menjadikan Kaesang sebagai ketua umum PSI, sebetulnya tidak cukup.

Lazimnya, ada banyak yang harus diuji ketika seseorang ingin memimpin sebuah partai.

Ujian itu antara lain kelayakan leadership, pengalaman, dan kapabilitas.

Namun, karena proses kaderisasi di PSI yang tidak berjalan, maka besar kemungkinan menggaet Kaesang adalah merupakan jalan pintas yang akhirnya dipilih.

"Termasuk untuk bisa jadi ketum PSI walaupun dia baru masuk. Artinya kaderisasi tidak jalan di PSI, ya karena dia anak Presiden, yes ok, begitu," tutur Ujang.

Baca juga: Resmi Masuk PSI, Benarkah Jalan Kaesang Semakin Terbuka Jadi Cawalkot Depok?

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Isyana Bagoes Oka sebelumnya menyatakan, Kaesang telah berstatus sebagai anggota PSI.

Hal itu disampaikan Isyana menyusul penyerahan kartu tanda anggota (KTA) PSI untuk Kaesang di kediaman Jokowi, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023).

“Iya, betul. Baru saja selesai (menerima KTA PSI). Mohon doanya,” kata Isyana pada Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Kaderisasi PSI Dipertanyakan jika Wacana Kaesang Jadi Ketum Didukung

Isyana mengungkapkan bahwa Kaesang tidak mendapatkan jabatan apa pun di DPP PSI. Saat ini, status Kaesang masih anggota biasa.

Terakhir, Isyana mengatakan, bergabungnya Kaesang bakal meningkatkan semangat kader PSI mengarungi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Kami senang sekali mendapatkan tambahan energi baru dan makin menambah semangat bagi seluruh kader kami di PSI,” kata Isyana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com