JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Sabtu (7/10/2023) pagi.
Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.27 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di DKI Jakarta berada di angka 174.
Angka itu menunjukan kualitas udara di Ibu Kota pada pagi ini masuk dalam kategori tidak sehat.
Baca juga: 30.000 Benih Pohon Dibagikan Gratis di CFD Sudirman-Thamrin, Demi Kurangi Polusi Udara
Sementara untuk konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5 dengan nilai 99.
Konsentrasi tersebut 19,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Cuaca di Jakarta pagi ini berkabut dengan suhu 27 derajat celsius, kelembapan 80 persen, gerak angin 5,5, dan tekanan sebesar 1013 milibar.
Selain menginformasikan tingkat polusi, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor.
Tujuannya agar masyarakat dapat terhindar dari udara luar yang kotor.
Baca juga: Bertambah 10, Kini 135 Water Mist Terpasang di 121 Gedung di Jakarta
Kota dengan tingkat kualitas udara terburuk pertama yakni Delhi, India, dengan indeks 190.
Lalu, kota dengan kualitas udara terburuk ketiga di dunia adalah Lahore, Pakistan dengan indeks 170.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.