JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat bakal menerapkan pembelajaran jarak jauh usai satu siswanya tewas diduga terjatuh dari lantai empat.
Korban berinisial D (16), ditemukan tergeletak bersimbah darah di belakang sekolah, Senin (9/10/2023). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Purwosusilo menyampaikan, PJJ bagi para siswa dilakukan selama satu hari saja.
“Kami sudah merencanakan, sudah menghubungi para pihak dan besok anak-anak (siswa) proses pembelajarannya jarak jauh,” ungkap Purwosusilo di Kedaung Kali Angke, Cengkareng.
Baca juga: Bangunan SMP di Cengkareng Bakal Dievaluasi usai Siswa Tewas Diduga Jatuh dari Lantai 4
Ia menjelaskan, para siswa belajar dari rumah untuk mengantisipasi adanya olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh pihak Kepolisian.
Meski demikian, Purwosusilo memastikan pelayanan pendidikan tetap diberikan untuk para siswa. Siswa di sekolah itu juga akan mendapatkan pendampingan psikologis.
"Anak-anak kita, dan guru-guru tentunya melihat, mendengar kejadian ini harus kita jaga. Terkait dengan secara psikologisnya ya, biar tidak trauma," jelas dia.
Purwosusilo menuturkan, Disdik DKI akan mengevaluasi bangunan sekolah tersebut. Sebab, korban disebut melewati jendela tanpa terali dan kaca lalu terpeleset ketika berdiri di pijakan di balik tembok bangunan.
Baca juga: Sebelum Jatuh dari Lantai 4 Sekolah, Siswa SMP di Cengkareng Lewati Jendela Bolong Tanpa Terali
"Kejadian apa pun tentu bagian dari evaluasi. Apakah Dinas Pendidikan akan berbuat begini, begini (mengambil tindakan)," ujar Purwosusilo.
"Kami sudah perintahkan kepada semua Sudin, Bidang Persekolahan, Satuan Pendidikan untuk mengecek kembali terkait dengan sarana prasarana yang ada di sekolah," tambah dia.
Ia menyebut, Disdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran serta mengimbau sekolah untuk memenuhi standar prasarana dan sarana sekolah berdasarkan regulasi. Sementara itu, menanggapi jendela yang bolong Purwosusilo mengaku masih menunggu hasil penyelidikan polisi.
"Saya menghormati prosesnya, menghormati prosedurnya. Sudah ada yang punya kewenangan dan kompeten di bidangnya yaitu pihak kepolisian," ungkap dia.
Hasil penyelidikan, katanya, bakal dijadikan bahan evaluasi bagi layanan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Bicara sanksi nanti, apakah ada pihak sekolah yang seperti ini dan itu (kelalaian) kan nanti hasilnya," ucap dia.
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang menjelaskan bahwa korban diduga terjatuh sekitar pukul 09.30 WIB. Korban D melewati jendela tanpa terali dan kaca di salah satu ruangan kelas di lantai 4.
"Jendela itu bolong, nah mereka ada aktivitas di situ sehingga korban terjatuh dari lantai 4 itu," kata Hasoloan saat dihubungi.