Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Heru Budi Menjabat, Fraksi PKS Sarankan Pj Gubernur DKI Diganti

Kompas.com - 12/10/2023, 21:14 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyarankan posisi Penjabat Gubernur (Pj Gub) yang dipegang oleh Heru Budi Hartono diserahkan kepada orang lain.

Diketahui, Heru Budi sudah setahun menjabat posisi tersebut dan akan berakhir pada 17 Oktober 2023.

“Saya cenderung menyarankan agar Pj Gubernur diganti oleh yang lain. Gantian, lah,” kata Taufik saat dihubungi wartawan, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Evaluasi Setahun Pj Gubernur, PDI-P: Pak Heru Profesional Murni, tetapi Dikaitkan ke Partai

Menurut Taufik, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pernah berjanji mengevaluasi Pj gubernur setiap tahun dan menggantinya.

Ia pun meminta jabatan Heru Budi sebagai Pj Gubernur DKI tak diperpanjang.

“Pihak Mendagri pernah mengatakan bahwa Pj Gubernur DKI akan dievaluasi setiap tahun dan akan ada pergantian. Sebaiknya janji itu dilaksanakan,” sambung dia.

Meski menilai kinerja Heru Budi ada positifnya, tetapi menurut Taufik, lebih banyak hal negatif.

Salah satunya, Heru Budi kurang melanjutkan program-program gubernur terdahulu.

Sebagai contoh, tingkat kemacetan Ibu Kota yang bertambah dan buruknya polusi udara hingga menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Baca juga: Evaluasi Heru Budi Setahun Jabat Pj Gubernur DKI, PDI-P: Komunikasi Publik Kurang Baik

“Ternyata Pj Gubernur DKI tidak serius meneruskan program tersebut. Akibatnya, kemacetan Jakarta malah bertambah dan Jakarta juara polusi udara se-dunia,” tutur Taufik.

Lebih lanjut, bantuan untuk warga melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) juga dinilai mengalami penurunan pelayanan.

“Antrean warga jadi panjang. Bahkan ada yang dari subuh. Dulu enggak seperti itu,” kata Taufik.

Kondisi itu mendasari alasan dia menyarankan Heru Budi tak lagi menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Apalagi, jabatan itu diperoleh bukan dari pilihan langsung masyarakat.

“Pj Gubernur DKI bukan orang yang dipilih warga Jakarta, sehingga chemistry dengan rakyat Jakarta sangat kecil. Rakyat Jakarta tak pernah merasa memilih Pj Gubernur DKI untuk menjadi pemimpinnya,” kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com