JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang gorden keliling di Jakarta bernama Udin (75) kesulitan menjual barang dagangannya akhir-akhir ini.
Sudah satu minggu terakhir ini, tidak ada satu pun gordennya yang terjual.
Saat berkeliling dari kampung ke kampung, sebenarnya cukup banyak warga yang menghampiri Udin dan bertanya soal gorden yang dijualnya.
Namun, kebanyakan dari mereka hanya bertanya lalu meninggalkan Udin begitu saja.
"Belum (terjual). Banyak yang tanya doang, tapi enggak beli. Belum ini (satu minggu terakhir), belum pisan," kata Udin saat ditemui Kompas.com di Masjid Al Barkah, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (10/10/2023).
"Dulu, satu minggu bisa pulang ke kampung. Sekarang, sebulan, dua bulan, tiga bulan, baru bisa pulang," ujar dia melanjutkan.
Baca juga: Kisah Udin Pedagang Gorden Keliling, Semangat Kerja di Usia 75 Tahun demi Sekolah Anak
Untuk biaya sehari-hari, Udin mengucap syukur karena masih ada orang baik di zaman sekarang yang terkadang memberikannya sedekah.
"Ya kadang-kadang ada yang kasih, Alhamdulillah," ucap Udin.
Meski begitu, dia tidak ingin mengandalkan sedekah dari orang lain.
Udin masih semangat bekerja meski usianya sudah senja.
Rupanya, ada alasan kuat tersendiri bagi Udin mengapa harus bekerja ketika usianya sudah menginjak senja.
"Ya karena masih punya anak, 3 lagi. 3 (dari 8) masih pada sekolah (di kampung). Iya (putuskan tetap bekerja karena anak masih sekolah), sama masih belum pada nikah juga," ungkap Udin.
Baca juga: Kisah Hamid, Lebih dari 50 Tahun Geluti Profesi Tukang Patri di Jakarta
Saat wawancara bersama Kompas.com, Udin belum makan. Dia hanya mengonsumsi sepotong kue sebelum berangkat dari kontrakannya.
"(Setiap keluar kontrakan) ya kadang-kadang (enggak makan), minum air saja," ucap Udin sambil tersenyum.
Terpaksa menahan lapar di tengah terik matahari tampaknya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Udin.
Justru, hal tersebut terlihat lumrah untuknya. Kata Udin, hitung-hitung puasa.
"Pernah (enggak makan satu hari), beli roti doang, enggak punya duit. (Ada) Rp 2.000, beli satu saja. Air sudah ada, dibawa dari masjid, kadang ada," ungkap Udin.
Untuk minum, Udin tidak mengkhawatirkannya. Terkadang, setiap masjid yang disinggahi tersedia dengan gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.