Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Bukan Halangan, Pasukan Biru Berpeluh demi Cegah Jakarta Kebanjiran

Kompas.com - 17/10/2023, 16:22 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari sedang berada tepat di atas kepala saat Kompas.com tiba di aliran Kali Krukut, Taman Firdaus Ratu Agung, Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023).

Maklum, jarum jam saat itu sedang menunjuk pukul 14.10 WIB.

Cuaca Jakarta bahkan tidak bersahabat, karena jika melepas jaket, kulit bakal berisiko terbakar.

Baca juga: Cegah Banjir di Musim Hujan, Petugas SDA Jaksel Keruk Lumpur di Kali Krukut

Sementara jika mengenakan jaket, keringat bakal langsung mengucur deras.

Namun, cuaca panas bukan halangan bagi empat orang pasukan biru menggeruk sedimen lumpur yang terbenam di Kali Krukut.

Yopi (30) dan tiga petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) --Maulidi Nur (19), Renaldi (27), dan Khairul Anam (26), rela berpeluh saat mengeruk sedimen lumpur sebagai antisipasi Jakarta kebanjiran.

"Namanya (bersiap) musim banjir, kalau panas begini ya mau enggak mau ditahan," kata Yopi, sang operator backhoe darat di lokasi.

Baca juga: Musim Hujan Mulai November, BMKG: Segera Bersihkan Saluran Air Agar Tak Banjir

Yopi mengakui bahwa ini adalah kali pertama dirinya bekerja di bawah terik matahari yang demikian panas.

Ia bahkan mempersiapkan diri dengan mengenakan manset panjang sebagai pelengkap kemeja biru lengan pendek seragamnya, agar kulit tangan tidak terbakar ketika bekerja.

"Ini (manset) biar enggak terlalu panas," kata Yopi sambil tertawa.

Meski sekilas tampak tidak memedulikan panasnya cuaca di Jakarta, Yopi mengakui bahwa kepalanya kerap pusing ketika berada di kabin backhoe.

Baca juga: BMKG Ungkap Alasan Sejumlah Wilayah Masih Alami Suhu Panas padahal Area Lain Sudah Diguyur Hujan

"Itu kalau di dalam, beuh. Dari atas langsung ke kepala, dari air, mantul juga ke muka. Jadi muka sama kepala atas, panas. Terus juga pusing, itu di dalam kabin (alat berat backhoe) kan fiberglass, jadi berasa panasnya," ujar Yopi.

Yopi memang sesekali mengeluhkan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Dirinya bahkan kerap merasa sedih jika pasukan biru kurang dikenal warga Jakarta dan dianaktirikan.

Namun, Yopi dan kawan-kawannya tetap ikhlas bekerja demi mereka, warga Jakarta.

"Kalau kerja, ya tetap kerja, tetap sepenuh hati. Ini kan biar enggak banjir. Warga Jakarta juga pasti senang kalau enggak banjir," kata Yopi dengan bangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com