JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Jakarta pada Rabu (18/10/2023) ini masih masuk kategori tidak sehat.
Berdasarkan data situs pemantau udara IQAir per pukul 07.13 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 169.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini, yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 89,6 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 17,9 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Baca juga: Terus Tekan Polusi Udara di Jakarta, 161 Water Mist Sudah Terpasang di 130 Gedung
Dengan data itu, kualitas udara di DKI Jakarta masih masuk lima besar sebagai udara terburuk di dunia. Ibu Kota menduduki posisi keempat.
Adapun Dhaka di Banglades menjadi kota dengan kualitas udara terburuk pertama di dunia pada Rabu pagi dengan indeks kualitas udara 185.
Posisi kedua kota dengan Kualitas udara terburuk ditempati Doha, Qatar dengan angka 177. Sedangkan Hanoi, Vietnam dengan angka 172 menempati urutan ketiga.
Baca juga: Kadis LH: Jakarta Timur Paling Banyak Hasilkan Polusi Udara
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Dengan data demikian, kualitas udara di Jakarta belum ada perubahan meski Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya. Salah satu langkah terbaru yakni pemasangan water mist generator.
Saat ini tercatat sudah terpasang 135 water mist generator di setiap gedung perusahaan swasta dan pemerintah di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.