JAKARTA, KOMPAS.com - Nur (35), pedagang sayur di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, mengeluhkan kualitas cabai yang jelek padahal harganya melambung tinggi.
Ia menilai, hal ini terjadi karena musim kemarau yang melanda Indonesia.
"Cabai baru gagangnya hijau, tetapi cabainya agak kisut. Ya mungkin karena kemarau, jadinya berpengaruh," ujar Nur saat ditemui di Pasar Tomang Barat, Kamis (19/10/2023).
Nur kemudian memperlihatkan cabai yang dijualnya. Tampak cabai keriting merah itu kisut pada bagian kulitnya. Padahal, Nur baru membeli cabai dari Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.
"Iya, cabai keriting enggak begitu bagus, jarang dapat bagus. Gagangnya masih hijau, masih baru, tetapi cabainya agak kisut. Wajar sih kalau musim kemarau begini," ungkap Nur.
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Pasar Tomang Barat Naik, Pedagang: Pembeli Bandingkan dengan Pasar Lain
Karena itu, pembeli cenderung memilih-milih cabai yang kualitasnya agak baik karena harganya mahal.
Adapun harga rawit merah terus naik dengan rata-rata kenaikan Rp 5.000 setiap harinya.
"Misalkan hari ini harganya Rp 45.000, nanti malam belanja jadi Rp 50.000. Besok lagi begitu (naik Rp 5.000)," sebut dia.
Baca juga: Selain Cabai Rawit Merah, Harga Sayur-mayur di Pasar Tomang Barat Juga Naik
Saat ini, harga cabai rawit merah Rp 65.000 per kilogram, turun sedikit dari sebelumnya Rp 70.000 per kilogram. Dia mengaku tak mengetahui pasti penyebab mahalnya harga cabai.
"Kami bisa maintenance, selama barang ada, enggak masalah. Kalau yang beli pun kalau memang sering ke pasar mereka bakalan mengerti," ucap Nur.
"Lain halnya sama orang yang enggak pernah ke pasar, terus tiba-tiba harganya naik langsung dibandingkan harga sebelumnya," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.