JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan melakukan dialog dengan warga yang tinggal di sekitar underpass Manggarai, Jakarta Selatan.
Dialog dilakukan buntut dari tawuran antarkelompok yang kembali pecah di Manggarai dalam sepekan terakhir.
Total ada dua aksi tawuran yang berlangsung di underpass Manggarai pada Kamis (19/10/2023) dan Sabtu (21/20/2023).
"Perintah Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda, kami diperintahkan untuk rembug bersama warga karena minggu lalu ada dua kali tawuran yang terjadi pada Kamis malam dan Sabtu malam," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam dialog bersama warga di Taman RW 04 Manggarai, Selasa (24/10/2023) malam.
Baca juga: Tawuran Makin Sering, 8 CCTV Baru Dipasang di Manggarai
Dalam dialog tersebut, Ade Ary meminta warga Manggarai untuk mengedepankan budaya malu.
Malu untuk ikut ribut-ribut, malu untuk ikut campur urusan kelompok lain, dan malu bila akhirnya nama kampungnya disorot gara-gara tawuran.
"Salah satu karakteristik tawuran adalah adanya para pelaku tawuran yang mobile bergerak mencari musuh. Saya minta warga di RW 4, RW 5, RW 12, dan lain sebagainya di Kelurahan Manggarai agar tidak ada yang merespons, itu kunci utamanya," ungkap Ade Ary.
"Tidak usah malu kampung kita diserang, biarkan saja, karena kalau tidak merespons, tidak akan terjadi itu tawuran," lanjut dia.
Baca juga: Patroli Cegah Tawuran, Polisi Tangkap Pemuda Bersajam di Manggarai
Ade Ary juga meminta kepada warga Manggarai untuk terbuka kepada aparat.
Warga diminta tidak menyembunyikan atau melindungi pelaku tawuran.
"Dan saya minta keterbukaan dari bapak dan ibu semua, tunjukkan anak-anak yang terlibat tawuran, penegakan hukum harus saya lakukan. Pak Kapolsek sudah mendapatkan beberapa nama, akan kami cari, setidaknya akan kami interogasi untuk mencegah, karena tindakan kami harus komprehensif," tegas dia.
Oleh karena itu, ia meminta komitmen dari seluruh warga dan perangkat lingkungan setempat untuk bersama-sama menjaga kawasan Manggarai.
Saling bahu-membahu untuk melepas citra buruk yang selama ini melekat di wilayah Manggarai.
Baca juga: Tak Hanya Jaga Pos Pantau, Polisi Patroli Jalan Kaki untuk Cegah Tawuran di Manggarai
"Komitmen ke depan tidak akan terjadi lagi tawuran, ya. Kami men-challenge warga dan tokoh masyarakat untuk sama-sama menjaga. Emang bapak dan ibu sekalian mau cap, label, dan merek (Manggarai lokasi tawuran) terus melekat. Tidak sulit sebenarnya, asalkan mau," tutup dia.
Sebagai informasi, peristiwa tawuran di kawasan Manggarai kembali terjadi setelah satu tahun lamanya.