Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah PKL, Harga Bahan Pokok Melonjak hingga Harus Naikkan Harga Dagangan

Kompas.com - 26/10/2023, 11:44 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima mengeluhkan harga pangan yang naik sejak sebulan yang lalu.

Kondisi ini menuntut mereka harus "memutar otak" agar dagangan mereka tetap laku dengan harga yang masih terjangkau.

Salah satunya pedagang bakso malang bernama Lukman (31). Biasanya, dia membeli bakso untuk dagangannya di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Pastikan Stok Pangan Aman hingga Akhir Tahun

“Saya beli bakso jadi. Biasanya harganya Rp 25.000 satu pak, ini jadi Rp 36.000,” kata Lukman saat diwawancarai Kompas.com di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Setelah mempertimbangkan dan menghitung ulang barang baku dagangannya, Lukman memutuskan menaikkan harga satu porsi bakso malang dari Rp 12.000 menjadi Rp 15.000.

Begitu juga dengan pedagang gorengan, Idah (45). Dia mengeluhkan harga cabai rawit yang melonjak hingga Rp 70.000-75.000 per kilogram di Pasar Senen.

“Mahal banget, sudah beberapa minggu. Makanya saya sekarang tanya dulu, mau pakai cabai atau enggak. Kalau saya kasih ternyata dia enggak makan kan, sayang. Uang itu,” celetuk Idah.

Selain itu, kata Idah, harga sayuran juga naik sekitar Rp 2.000-3.000. Hal itu membuat Idah menaikkan harga gorengannya.

Baca juga: Pedagang Sebut Pembeli di Pasar Koja Baru Sepi karena Harga Pangan Tidak Stabil

“Dulu Rp 1.000-an saya kasih. Sekarang mah, kalau mau tiga harganya Rp 5.000. Nambah satuan jadi Rp 1.500. Rugi aku kalau Rp 1.000-an sekarang,” sambung dia.

Hal senada dirasakan pedagang lontong sayur Hasanudin (20) yang biasa berbelanja di Pasar Palmerah.

Ia merasakan harga beras melonjak dari Rp 14.000-15.000 menjadi hingga Rp 18.000 per kilogram.

Kendati demikian, Hasanudin pasrah dengan harga yang naik. Dia juga tidak ingin menaikkan harga jualannya. Sebab, dia ingin mempertahankan langganan.

“Samain saja (harganya). Rp 13.000 seporsi pakai telur. Kalau aku sih nyarinya langganan bukan nyari uang. Yang penting banyak langganan,” kata Hasanudin.

Baca juga: Untuk Pemimpin yang Nanti Terpilih, kalau Bisa Stabilkan Harga Pangan

Ketiganya berharap harga pangan bisa kembali normal agar meringankan beban ekonomi mereka.

“Zaman sekarang susah, jangan dibuat tambah susah lah,” timpal Idah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com