Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Korsel yang Terlibat Kematian Petugas Imigrasi Pernah Ditahan dan Dideportasi

Kompas.com - 27/10/2023, 18:16 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Negara Asing (WNA) asal Korea Selatan berinisial KH, diduga terlibat dalam kematian petugas imigrasi berinisial TF, yang terjatuh dari lantai 19 apartemen di Parung Jaya, Karang Tengah, Tangerang.

Rupanya, KH juga pernah ditahan di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat selama tiga tahun.

"Latar belakang pelaku juga pernah ditahan di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat. Ini kami dalami juga, motifnya apa. Sampai sekarang kami masih dalami motif dan lain sebagainya," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: WN Korsel Diduga Terlibat Jatuhnya Pria dari Lantai 19 Apartemen di Tangerang, Sempat Melawan Saat Ditangkap

Dia melanjutkan, saat itu KH melakukan pelanggaran keimigrasian lalu dideportasi. Terduga pelaku kemudian kembali lagi ke Indonesia dengan membawa dokumen lengkap.

Namun, ia lagi-lagi terlibat masalah dan kali ini lebih serius.

WN Korea Selatan itu diduga terlibat dalam kematian TF, petugas imigrasi yang ditemukan tewas terjatuh dari lantai 19 apartemen di Ciledug, Jumat (27/10/2023) dini hari.

Hengki menjelaskan bahwa korban TF ditemukan pertama kali setelah terdengar suara pecahan kaca di lokasi kejadian.

"Oleh karenanya sekuriti datang atau mencari di mana sumber suara itu," ungkap Hengki.

"Ternyata ditemukan jenazah yang setelah diidentifikasi merupakan petugas Imigrasi Rumah Tahanan Detensi Kalideres, Jakarta Barat," lanjut dia.

Baca juga: Pria yang Jatuh dari Lantai 19 Apartemen di Tangerang merupakan Pegawai Imigrasi

Petugas sekuriti bersama pengelola apartemen lantas mengetuk pintu unit yang sebelumnya digunakan TF dan KH. Lantaran KH tak kunjung membukanya, maka pintu dibuka secara paksa.

"Ternyata baik sekuriti maupun pengelola apartemen diancam dengan menggunakan senjata tajam," jelas dia.

Setelah itu, polisi mendatangi lokasi kejadian. KH meminta agar staf dari Kedutaan Besar Korea Selatan datang ke apartemen tersebut.

"Pada pukul kurang lebih 08.00 WIB sesuai dengan SOP, kami mencoba dengan persuasif, negoisasi didampingi oleh kedutaan yang bersangkutan akhirnya menyerahkan diri," tutur Hengki.

Kini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Hengki mengatakan, penyidik juga masih menggali keterangan dari KH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com