Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi, Sejumlah Buku Disita

Kompas.com - 29/10/2023, 08:36 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang pria terduga teroris diamankan pihak kepolisian di Desa Setiadarma, Dusun 3, RT 04 RW 02, Tambun Selatan, Bekasi pada Jumat (27/10/2023) pagi.

Operasi tersebut dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Jumat (27/10/2023) lalu, Densus 88 dilaporkan telah menangkap 27 tersangka teroris kelompok Anshor Daulah dari berbagai wilayah di Indonesia yang disebut mendukung Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Kronologi

Adapun dua terduga teroris yang ditangkap di Bekasi ini diamankan Densus 88 dari sebuah rumah sewaan.

Menurut pengakuan Ketua RW 02, Abdul Basit (67) tidak ada satupun yang mengetahui informasi soal operasi penangkapan yang akan dilakukan, termasuk dirinya sebagai aparat lingkungan setempat.

"Kabar (penangkapan) enggak ada yang tahu. Tahu-tahu, pagi pukul 06.30, Ketua RT ke rumah saya, dia kelihatan kayak orang tegang," ucap Abdul.

Baca juga: Polisi Sita Buku-buku dari Rumah Terduga Teroris di Bekasi

Saat itu, Abdul hanya diminta ikut mengecek salah satu rumah yang ditempati terduga teroris.

Abdul berkata, semula ia juga tidak tahu bahwa anggota Densus 88 lah yang memberikan arahan pengecekan ini.

Ketua RW 02 tersebut mengaku hanya diperintahkan untuk mengetuk pintu rumah sewaan para terduga teroris.

"Petugas itu memberikan arahan, 'Pak RW enggak usah banyak omong, bapak ikuti arahan saya saja'," ujar Abdul menirukan perintah anggota Densus 88 kepadanya.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Sukabumi, Salah Satunya Eks Napiter

Abdul pun menuju salah satu rumah kontrakan yang tidak jauh dari rumahnya itu. Setibanya di sana, ia langsung mengetuk pintu.

"Tiga kali (saya ketuk pintu), ketika dibuka, langsung disergap," ucap Abdul.

Beberapa detik sebelum disergap, kata Abdul, ia sempat mendengar polisi menanyakan dulu nama terduga teroris tersebut, untuk memastikan dia lah sasarannya.

"Awalnya yang saya dengar ya ditanya, 'Kamu si Mukhlas ya?'. (Dijawab) 'Iya', langsung dipegang tangannya ke belakang, diikat, kepalanya ditutup," ucap Abdul lagi.

Rupanya, kata Abdul, tidak jauh dari lokasi penangkapan, polisi dikabarkan juga mengamankan satu orang terduga teoris lain di dusun sebelah, yakni Dusun 1, RT 04/02, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi

Di rumah tersebut, Abdul tidak ikut menggerebek karena Dusun 1 bukan termasuk wilayahnya.

 

Banyak buku disita

Usai menangkap dua terduga teroris, polisi juga menyita banyak buku yang diduga ada kaitannya dengan Anshor Daulah, dari rumah sewaan di Desa Setiadarma, Dusun 3, RT 04/02, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi ini.

"Buku-buku banyak itu (disita). Ya buku-buku yang (diduga) ada kaitannya dengan itu Anshor Daulah ya. Banyak lah buku," ungkap Abdul.

Kendati begitu, tidak ada barang lain yang disita polisi dari rumah kontrakan tersebut.

"Benda-benda mencurigakan itu enggak ada, senjata tajam enggak ada, buku-buku saja yang ada kaitannya sama kegiatan mereka kali ya," ungkap Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com