BEKASI, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan motif pelaku FO yang menembak GR (44) hingga tewas di Medan Satria, Kota Bekasi.
Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari menyebut FO menembak kepala GR karena dipicu konflik antarkeluarga.
"Untuk kejadiannya itu karena konflik antarkeluarga (yang terjadi) di wilayah Maluku Utara," ujar Erna di Polres Metro Bekasi Kota, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Pelaku Penembakan Pria di Bekasi Ditangkap, Sempat Kabur ke Cibinong
Namun, Erna tidak menjelaskan secara rinci mengenai konflik keluarga yang membuat FO menembak GR.
"Pada intinya, kami sudah mengamankan tersangka yang melakukan penembakan," ucap dia.
Sebagai informasi, FO ditangkap di wilayah Cibinong, Kabupaten Bekasi pada Selasa (31/10/2023). Pelaku kabur usai menembak GR menggunakan senjata api rakitan hingga tewas.
Baca juga: Polisi Tangkap 4 Orang Terkait Penembakan Pria di Bekasi
"Barang bukti sudah kami amankan, serpohan dari peluru tersebut. Senpi juga sudah diamankan," ujar Erna.
FO menyembunyikan senpi rakitannya di kebun dekat tempat persembunyian.
"Satu buah senpi rakitan ditemukan di sana, di tempat persembunyian," imbuhnya.
Sebagai informasi, GR ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya di Kavling Rawa Bambu Bulak, RT 003 RW 09, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Minggu (29/10/2023) pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Kasus Penembakan Pria di Bekasi Libatkan Kelompok John Kei dan Nus Kei
Warga sekitar lokasi tempat ditemukannya GR itu sempat mendengar setidaknya dua sampai tiga kali suara tembakan sekitar pukul 18.30 WIB.
"Iya, saya dengar dua sampai tiga kali (bunyi tembakan), jam 18.30 WIB, setelah maghrib," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di lokasi, Senin (30/10/2023).
Sementara itu, Ketua RT 003 RW 09 Kelurahan Kalibaru, Mahfud, menyebut tidak ada konflik yang terjadi antara GR dengan warganya sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
"Enggak ada (konflik) kalau di wilayah saya, tapi enggak tahu kalau di luar. Baru pertama kali (peristiwa penembakan), makanya kaget ini," ujar Mahfud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.