Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Headway" LRT Jabodebek Dikeluhkan, Lamanya seperti Bermacet-macet Ria di Jalan

Kompas.com - 02/11/2023, 09:53 WIB
Joy Andre,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan jarak keberangkatan antarkereta (headway) Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek karena perbaikan 18 rangkaian kereta berdampak ke ketidaknyamanan penumpang.

Masalah ini merupakan buntut dari ausnya roda kereta. Perbedaan yang pasti terlihat jelas adalah headway saat jam sibuk dan jam lengang.

Jarak waktu keberangkatan antarkereta mencapai 30 menit pada jam sibuk. Sementara, saat lengang mencapai satu jam, dua kali lebih lama dari jam sibuk.

Perbedaan yang terlihat signifikan ini dikeluhkan penumpang. Fitriah (31) adalah salah satunya. Ia heran karena masalah itu muncul saat LRT belum lama beroperasi.

"Perasaan belum lama (diresmikan). Heran ya heran, cuma ya mau gimana?" ujar Fitriah saat ditemui di Stasiun Dukuh Atas, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: LRT Jabodebek Mogok di Depan Menara Saidah, PLN: Suplai Listrik Hari Itu Normal

Ia mengaku kerepotan dengan lamanya waktu tunggu kedatangan kereta. Sebab, ia perlu menyesuaikan waktu agar ketika tiba di stasiun LRT, tidak ketinggalan kereta.

"Jadi perlu hitung-hitungan waktu biar enggak ketinggalan kereta dan nunggu lebih lama lagi," tutur Fitriah.

 

Sama seperti bermacet-macetan di jalan

Tak jauh berbeda, pengguna lain bernama Sandy Sanjaya (32) juga menyatakan hal yang sama.

Menurut Sandy, headway yang semakin lama membuat waktu tempuh tidak ada bedanya dengan bermacet-macetan di jalan menggunakan kendaraan pribadi. 

"Sama saja (seperti kena macet). Waktu nunggunya lama, ditambah waktu perjalanannya juga lama, jadi sama saja," keluh Sandy.

Baca juga: Headway Jadi Lebih Lama, Pengguna LRT: Waktu Perjalanan Sama Kayak Kena Macet

Menurut Sandy, keadaan headway yang bertambah itu justru merugikan penumpang.

Sebab, kocek yang dikeluarkan ketika naik LRT dibandingkan naik KRL commuter juga berbeda jauh.

LRT mematok tarif Rp 20.000 untuk rute Stasiun Jatimulya ke Stasiun terakhir, yakni Dukuh Atas. Sementara untuk KRL commuter dari Stasiun Bekasi Timur ke Stasiun Sudirman, yang memiliki jarak hampir mirip, hanya dipatok Rp 3.000.

"Tarif Rp 20.000 itu terlalu mahal. Perlu penyesuaian lagi karena ini juga kayaknya belum sepenuhnya beres (sempurna)," jelas Sandy.

 

Kemenhub dorong optimalkan layanan

Keluhan-keluhan in membuat Kementerian Perhubungan mendorong operator LRT Jabodebek mengoptimalkan pelayanan, meski 18 train set-nya sedang masuk bengkel.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com