Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Dorong Operator LRT Jabodebek Optimalkan Layanan Meski Hanya Operasikan 8 Train Set

Kompas.com - 01/11/2023, 21:45 WIB
Joy Andre,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan mendorong operator Lintas Raya Teradu (LRT) Jabodebek mengoptimalkan pelayanan meski 18 train set-nya mesti masuk bengkel karena roda-rodanya mengalami keausan.

"Dengan adanya perawatan ini, maka rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh ada (sekitar) delapan rangkaian, kami harap pihak operator dapat memaksimalkan seluruh rangkaian ini," tutur Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam siaran pers, Selasa (1/11/2023).

DJKA juga mengakui ada penyesuain tentang jadwal kedatangan LRT. Penyesuaian itu, kata Risal, terjadi ketika jam sibuk telah tiba. 

Penyesuaian jadwal saat jam sibuk yakni Harjamukti/Jatimulya-Cawang (pp) menjadi 30 menit dan Cawang-Dukuh Atas (pp) menjadi 15 Menit.

Baca juga: Kemenhub Ungkap Penyebab Roda LRT Jabodebek Cepat Aus

Sementara ketika jam sibuk telah usai, jadwal keberangkatan menjadi sedikit lebih lama yakni Harjamukti/Jatimulya-Cawang (pp) menjadi 60 menit, dan Cawang-Dukuh Atas (pp) menjadi 30 Menit.

Terkait hal itu, Risal menyampaikan agar para calon penumpang LRT Jabodebek bisa menyesuaikan jadwal keberangkatannya.

Pihaknya juga akan menyampaikan kepada operator untuk tetap aktif menginformasikan perubahan jadwal selama perawatan belasan train set itu berlangsung.

"Jangan sampai menimbulkan kebingungan pada masyarakat," jelas Risal.

Baca juga: Arus Listrik Terputus, LRT Jabodebek Berhenti 3 Menit di Jalur Depan Menara Saidah

Diberitakan sebelumnya, waktu tunggu (headway) penumpang di Stasiun LRT Jabodebek kini lebih lama dari biasanya.

Hal ini terjadi karena ada 18 train set atau rangkaian kereta api LRT Jabodebek masuk bengkel bubut karena roda kereta mulai aus. Ratusan perjalanan LRT Jabodebek juga akhirnya dibatalkan.

"Dengan sembilan train set yang beroperasi, headway-nya atau waktu tunggunya antara 30-40 menit di semua stasiun. Waktu tunggu menjadi lama karena banyak perjalanan yang kami batalkan," tutur Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojodi di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023) lalu.

Kus menyebutkan, perbaikan rangkaian kereta di bengkel bubut tak bisa dipercepat untuk saat ini. Sebab, pihak LRT Jabodebek hanya memiliki satu mesin bubut.

Baca juga: LRT Jabodebek Mogok di Depan Menara Saidah, Manajemen Buka Suara

Sementara itu, pengerjaan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu satu pekan.

"Pembubutan roda train set setidaknya butuh waktu tujuh hari. Jadi, train set kami yang mau masuk bengkel semakin lama menumpuk karena hanya ada satu alat," tutur dia.

Kus mengungkapkan, pihaknya sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan perihal ini.

Mereka meminta Kementerian supaya LRT Jabodebek memiliki dua mesin bubut sehingga pengerjaan belasan train set lebih cepat.

"Idealnya kami punya dua mesin bubut. Sebab, banyak rangkaian kereta yang cepat aus," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com