JAKARTA, KOMPAS.com - Eskalator di sisi selatan Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, mati akibat terkena air yang mengalir deras bak air terjun dari atap area luar stasiun.
Eskalator tersebut sekaligus menjadi akses menuju pintu timur Stasiun LRT Halim karena stasiun LRT Jabodebek itu terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Halim.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Minggu (5/11/2023), eskalator itu tak bisa digunakan.
Dua buah traffic cone dan papan penanda bahwa eskalator tidak bisa digunakan juga dipasang menghalangi eskalator tersebut.
Akibatnya, pengguna LRT Jabodebek hanya bisa naik melalui tangga biasa yang letaknya berada tepat di samping eskalator.
Baca juga: Bukan Bocor, Ini Penyebab Air Terjun di Area Luar Stasiun Kereta Cepat Halim
Saat ini petugas masih memperbaiki eskalator tersebut. Beberapa petugas keamanan juga tampak berjaga di sekitar lokasi.
GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa sebelumnya mengatakan, air yang mengalir deras itu dipastikan bukan berasal dari kebocoran atap stasiun.
Limpahan air tersebut berasal dari saluran di plafon yang tidak mampu menahan debit air saat hujan deras, sehingga air tumpah.
Lokasinya di area luar lobi kedatangan sisi selatan Stasiun Halim, bukan di area dalam stasiun.
Baca juga: Video Viral Plafon Stasiun LRT Jabodebek Cawang Jebol akibat Hujan Deras, Lantai Tergenang
Dengan demikian, kata Eva, hal tersebut tidak memengaruhi operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Karena masih ada area lain yang dapat dilalui penumpang untuk menuju area lobi drop off dan pick up,” ujar Eva.
“Operasional Kereta Cepat Whoosh juga tidak terdampak kejadian tersebut,” tegas dia.
Sementara itu, sebagai upaya menindaklanjuti kejadian ini, PT KCIC telah berkoordinasi dengan WIKA selaku kontraktor pembangunan stasiun kereta cepat untuk segera melakukan investigasi dan memperbaiki area yang terdampak demi kenyamanan penumpang.
“Pihak WIKA Konstruksi sudah mulai melakukan perbaikan pada saluran air sisi luar stasiun yang terdampak hujan lebat kemarin dan diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat,” imbuh Eva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.