Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Guru dan Dosen Demo di DPR, Tuntut Penambahan Kuota Formasi PPPK Kemenag

Kompas.com - 06/11/2023, 11:57 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan guru dan dosen menuntut penambahan kuota formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama (Kemenag) di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

Para pengajar yang mengatasnamakan Forum Passing Grade (FPG) Kemenag itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Aceh, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, NTT, NTB, dan lainnya.

"Kami dari seluruh wilayah Indonesia, Sabang sampai Merauke berjumlah 350 orang mewakili 6.000 yang passing grade saat tes PPPK Kemenag 2022," kata perwakilan FPG Kemenag Heni Indrayani kepada Kompas.com di lokasi.

Baca juga: Peralatan Syuting Digondol Perampok, Rumah Produksi di Jaksel Rugi Rp 400 Juta

Heni menjelaskan, para pengajar menyayangkan Kemenag yang kembali menggelar tes PPPK pada tahun ini. Padahal, masih banyak tenaga kerja yang telah lolos tes tapi belum mendapat formasi di tahun lalu.

"Kami yang waktu itu sudah lolos Nilai Ambang Batas (NAB) berharap supaya Menpan RB memberikan kebijakan sebagaimana Keputusan Menteri No 571 yang mengakomodir teman-teman yang tidak lulus," ucap dia.

"Kami juga (seharusnya) diberikan formasi dan diluluskan tanpa harus tes lagi. Karena kami sudah lolos, hanya saja (waktu itu) formasi tidak ada," tegas Heni.

Baca juga: Bobol Rumah Produksi di Jaksel, Komplotan Perampok Gasak 6 Kamera dan 21 Lensa

Pantauan Kompas.com di lokasi, massa aksi menggunakan atasan putih dan bawahan hitam. Meres menggunakan ikat tangan berwarna hijau botol yang bertuliskan "Aksi Damai Passing Grade PPPK Nasional 2022".

Mereka tiba di depan Gedung DPR sekitar pukul 08.00 WIB dan hingga pukul 11.33 WIB, massa masih berkumpul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com