JAKARTA, KOMPAS.com - Turunnya hujan pada Sabtu (4/11/2023) membuat rumah warga di Kampung Melayu, Jatinegara. Kurang lebih ada 150 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Jalan Kebon Pala 2, RT 13/ RW 4.
Warga di sana pun mempertanyakan fungsi proyek Sodetan Ciliwung yang belum lama ini diresmikan Presiden Joko Widodo. Proyek itu disebut dapat menuntaskan 62 persen banjir di Jakarta.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga berpandangan, titik-titik banjir pada akhir pekan kemarin terjadi karena sebagian besar permukiman yang berada di bantaran sungai.
Baca juga: Warga Kebon Pala Tak Mengungsi meski Kebanjiran Hampir 24 Jam
"Sehingga, (permukiman di Kebon Pala) terendam akibat kenaikan air sungai," ucap Nirwono kepada Kompas.com, Senin (6/11/2023).
Artinya, kata dia, seluruh permukiman yang berada tepat di bantaran sungai bisa dipastikan akan terancam banjir saat memasuki dan menuju puncak musim hujan tiba, yaitu sekitar November-Februari.
Adapun mega proyek sodetan berbentuk terowongan dengan panjang mencapai 1.268 meter itu, seharusnya dapat mengalirkan air dengan volume 60 meter kubik per detik.
Proyek ini resmi berjalan pada (31/7/2023) lalu. Namun, mega proyek yang menghabiskan dana lebih dari Rp 1 triliun ini belum dirasa efektif bagi warga Jalan Kebon Pala.
Baca juga: Belum Rasakan Manfaat Sodetan Ciliwung, Warga Kebon Pala Kebanjiran Hampir 24 Jam
Menurut Nirwono, pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadapi musim hujan yang sudah di depan mata ini dengan berfokus pada penanganan banjir kiriman.
"Yaitu, luapan air sungai ke permukiman yang tepat berada di bantaran sungai terutama permukiman yg jd langganan banjir seperti di sungai Ciliwung, Cipinang, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter," ucap dia lagi.
Selain itu, kata Nirwono, perlu ada pengecakan dan rehabilitasi saluran air di lokasi-lokasi yang rawan ada genangan banjir di jalan, misalnya di kawasan Jalan Panglima Polim dan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.