Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut Pelaku Penembakan di Babelan Sengaja Ingin Berbuat Onar

Kompas.com - 07/11/2023, 14:50 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Dua orang terluka dalam penembakan di Jalan Pertamina, Pondok Perumahan Buni Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/11/2023). 

Warga bernama Irfan (25) mengatakan, penembakan diduga dilakukan oleh gerombolan pemuda yang ingin mencari masalah.

"Orang lewat mau cari gara-gara, terus dikejar sama satpam, ditanya maksudnya apa, enggak tahunya dia malah ngotot sambil bilang 'memang mau cari gara-gara'," kata Irfan kepada wartawan, Selasa (6/11/2023).

Baca juga: Dua Warga Ditembak Orang Tak Dikenal di Babelan, Motif Masih Misterius

Pelaku yang merasa tersinggung kemudian marah. Irfan mengatakan, pelaku sempat pergi usai ditegur.

Tak berselang lama, pelaku kembali lagi ke tempat kejadian.

"Ya sudah, di situ (momen ketika pelaku kembali), dia bawa airsoft gun, terus dia menembak babi buta," kata Irfan.

Seingat Irfan, ada lima kali bunyi letusan senjata. Usai kejadian itu, pelaku dan beberapa rekannya pergi dari lokasi kejadian.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Babelan Kompol Didik Prijo Susilo membenarkan kejadian penembakan itu. 

Baca juga: Polisi Sebut Penembakan di Babelan Tidak Terkait Kasus yang Libatkan Kelompok John Kei di Medan Satria

"Dua orang (korban) yang satunya luka lecet, itu sudah kami visum. Yang satunya luka itu di paha, cuma enggak terlalu kelihatan (luka ringan)," kata Didik.

Luka itu, berasal dari gotri. Gotri biasanya digunakan sebagai peluru untuk senjata airsoft gun. Senjata itu yang diduga digunakan oleh pelaku saat penembakan terjadi.

Didik belum bisa memastikan berapa orang yang terlibat dalam penembakan itu. Sebab, informasi yang didapatkan polisi masih kurang.

Dalam rekaman CCTV di sekitar lokasi, ada tiga sepeda motor yang ditumpangi lima orang yang melintas ketika penembakan terjadi.

"Pelaku satu orang cuma ini lagi ditanyakan, kami enggak bisa berikan (keterangan lebih lanjut), ini masih terlalu dini. Saya mau compare (bandingkan) karena omongan warga ada tiga motor," jelas Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com