JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta sebentar lagi bakal menghadapi musim hujan. Tanda kedatangan itu sudah terlihat sejak Sabtu (4/11/2023). Sejumlah wilayah diguyur hujan.
Namun, hujan yang baru turun sehari itu ternyata sudah memberikan dampak banjir pada ratusan kepala keluarga yang tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya Kampung Melayu dan Rawajati.
Artinya, efek banjir diperkirakan bakal meluas seiring semakin tingginya intensitas hujan, terlebih pada puncak musim hujan. Hal ini perlu diantisipasi oleh pemerintah daerah.
Adapun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeklaim sudah melakukan persiapan untuk upaya untuk mencegah bencana yang disebabkan oleh musim hujan.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri berujar, terdapat sejumlah upaya yang konsisten dilakukan untuk mencegah banjir.
Pertama, optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir. kedua, Dinas SDA DKI Jakarta juga mengeruk waduk, kali dan sungai, serta saluran air.
Ketiga, Dinas SDA juga memelihara sarana dan prasarana penanggulangan banjir. Keempat, Dinas SDA juga berusaha mengatasi permasalahan banjir rob di wilayah pesisir Ibu Kota.
"Melakukan pemetaan banjir dan genangan. Kemudian penanganan banjir rob melalui NCICD (proyek tanggul laut)," kata Hendri.
Baca juga: Menjelang Musim Hujan, Pemprov DKI Diminta Berfokus pada Penanganan Banjir Kiriman
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga telah mengevaluasi Sodetan Ciliwung yang ternyata belum mampu mencegah banjir di sejumlah wilayah Jakarta.
"Jadi kemarin itu standar operasional prosedur (SOP) mau diperbaiki," ujar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (7/11/2023).
Heru mengatakan, Pemprov DKI tengah koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terkait evaluasi standar operasional prosedurnya.
"Jadi kalau bisa begitu air mengalir ke Kali Ciliwung, masuk ke sodetan. Kalau selama ini menunggu (air penuh) baru (pintu) dibuka dan dialiri," kata Heru.
Baca juga: Jakarta Masih Banjir meski Ada Sodetan Ciliwung, Pakar: Belum Semua Bantaran Sungai Dibenahi
Heru menjelaskan, Pemprov DKI bersama BBWSCC dan Dinas Sumber Daya Air telah kordinasi terkait rencana pembukaan pintu Sodetan Ciliwung saat hujan besar.
Nantinya, pintu Sodetan Ciliwung akan selalu sibuka untuk memindahkan aliran air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Barat. "Kemarin saya minta, sudah langsung terbagi dua saja," kata Heru.
Untuk menghadapi musim hujan tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta membentuk tim reaksi cepat (TRC) demi mengatasi ancaman banjir di Ibu Kota.