JAKARTA, KOMPAS.com - Aparatur sipil negara (ASN) di Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Pahala Damaris Tambunan, dikira sebagai anggota TNI dari kesatuan Kopassus.
Sebab, dalam percekcokan yang terjadi antara dirinya dan pengendara motor yang kepalanya dihantam pistol, Diki (40), ia sempat menyebutkan tinggal di Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dalam video yang dikirim pihak BNN, Rabu (8/11/2023), Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono membenarkan Damaris adalah warga Cijantung.
"Saudara Pahala menyampaikan, 'Saya tinggal di Cijantung'. Betul, saudara Pahala penduduk Kalisari, Cijantung," kata dia.
Baca juga: Pria yang Pukul Pengendara Motor Pakai Pistol di Cawang Ternyata ASN BNN
Anggapan Damaris diduga merupakan anggota TNI dari kesatuan Kopassus bermula dari sebuah unggahan akun Instagram @jurnalispmj pada Senin.
Unggahan itu mencakup video dan sejumlah foto yang merekam cekcok antara Damaris dan Diki.
Dalam caption yang menyertai video keributan antara Diki dan Damaris, Diki menyebutkan Damaris mengaku sebagai anggota TNI dari satuan Kopassus.
Caption itu lantas membuat geger warganet yang membanjiri kolom komentar unggahan itu.
Namun, dalam video dari pihak BNN pada Selasa (7/11/2023), keduanya sudah saling bertemu di Polres Metro Jakarta Timur.
Mereka sepakat untuk berdamai dan Damaris akan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Diki juga mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut Damaris mengaku sebagai anggota Kopassus.
Cekcok antara Diki dan Damaris terjadi di depan RS UKI Cawang, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Senin (6/11/2023) pagi.
Baca juga: Pria Dipukul dengan Pistol Usai Serempetan dengan Motor Lain di Cawang
Pudjo mengungkapkan, keributan antara Damaris dan Diki terjadi karena Diki melerai Damaris yang menegur pengendara motor yang melawan arus.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Damaris, ia sedang menegur sejumlah pengendara motor yang melawan arus.
Mereka melawan arus dari arah Cawang menuju PGC, sementara Damaris sedang melintas dari arah PGC menuju BNN.
Lantaran merasa tindakan itu membahayakan dirinya dan pengendara motor lainnya, Damaris pun menegur mereka dengan keras.
"Dari arah belakang, ada seseorang tidak dikenal yang kemudian diketahui bernama Diki, menegur yang bersangkutan, 'Bang jangan keras-keras, itu orang yang sudah tua'. Kemudian, yang bersangkutan membalas dan terjadi debat," ujar Pudjo.
Perdebatan pun dimulai sambil berjalan. Kemudian, Diki menendang motor Damaris. Lalu, ia menepi dan berhenti di depan RS UKI Cawang.
"Kemudian Diki mencopot helm, dan Pahala mendatangi Diki. Kemudian, terjadi debat di situ dan saudara Pahala kemudian mengetok pakai gagang senpi (senjata api) dinas ke kepala Diki," jelas Pudjo.
Baca juga: Polisi Belum Temukan Titik Terang Terkait Kasus Pembakaran Motor di Kembangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.