JAKARTA, KOMPAS.com - Kasatpel Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pasar Minggu, Erna Yuni Nuraini mengatakan, amblesnya turap saluran penghubung (PHB) di Jalan Raya Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan disebabkan oleh berbagai faktor.
"Longsornya turap terjadi pada Agustus lalu pasca hujan deras. Memang kondisi turapnya sudah lawas, turap lama," kata Erna kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (9/11/2023).
"Jadi ya penyebabnya itu, pertama turapnya sudah lama. Kedua, di atas turap ada bangunan. ketiga, karena curah hujan yang tinggi saat kemarau," lanjut dia.
Baca juga: Turap Saluran di Pasar Minggu Ambles, Teras Rumah di Atasnya Ikut Longsor
Erna mengatakan, turap yang ambles memiliki ketinggian sekitar lima meter.
Batu kali yang menjadi fondasi utama turap kemudian menutupi sebagian saluran PHB saat longsoran terjadi.
Selain menutup sebagian saluran PHB, longsor yang terjadi mengakibatkan rumah seorang warga bernama Rojapih (61) terdampak.
"Di atas turap itu terdapat bangunan berupa rumah warga. Tepat di atasnya ada perabotan rumah tangga, ada mesin cuci dan sebagainya," ungkap dia.
Erna juga tak menampik ada sedikit kendala ketika pihaknya hendak memperbaiki turap. Ia menyebut, Suku Dinas SDA Jaksel harus berkoordinasi dengan sejumlah pihak lebih dulu sebelum melakukan perbaikan.
"Kejadiannya itu kalau tak salah pada 28 Agustus 2023. Setelah dapat laporan, kami langsung cek ke lapangan, tetapi tak bisa langsung ditindaklanjuti saat itu," tutur Erna.
"Kami harus berkoordinasi ke pihak kelurahan dan kecamatan sebelum melakukan perbaikan. Makanya kami baru bisa perbaiki pada akhir Oktober," sambung dia.
Lebih lanjut, Erna mengungkap, progres perbaikan turap terus dikebut sebelum musim penghujan benar-benar tiba.
Kini, perbaikan turap masih dalam proses penyusunan fondasi menggunakan kayu dolkendolken dan batu kali yang berserakan sebelumnya.
Baca juga: Turap Ambles di Pasar Minggu yang Bikin Longsor Teras Rumah Warga Mulai Diperbaiki
"Jadi kami memang menggunakan turap sementara untuk memperbaiki longsoran. Pembangunan turap permanen akan dianggarkan tahun depan. Mudah-mudahan terealisasi dan bisa dibangun turap permanen," tutup dia.
Sebagai informasi, turap saluran PHB yang ambles di depan rumah Rojapih berada persis di pinggir Jalan Raya Tanjung Barat. Akibat insiden itu, rumah yang dihuni keluarga Rojapih terkena dampaknya.
Pantauan Kompas.com pada Kamis (9/11/2023), halaman depan rumah Rojapih nyaris tak bersisa. Halaman depan dengan lebar kira-kira dua meter itu ambles sebagian akibat longsor.