JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Terminal Blok M, Jakarta Selatan, bakal menyiapkan tempat tunggu bus sementara selama terminal direvitalisasi pada 2024 mendatang.
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Terminal Blok M Joni Budhi mengatakan, tempat tunggu bus nantinya akan tersedia di beberapa titik.
Salah satu titik pemberhentian bus sementara akan berada di Jalan Sultan Hasanudin atau di sekitar Pasaraya Blok M.
Kemudian, titik lain yang direncanakan ada di Jalan Panglima Polim atau di sekitar Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
Baca juga: Terminal Blok M Akan Direvitalisasi Tahun Depan
“Kami belum menetapkan (secara pasti) titik mana saja, tetapi yang jelas akan ada pemberhentian bus sementara yang disiapkan selama revitalisasi terminal berlangsung,” kata Joni saat dikonfirmasi, Minggu (12/11/2023).
“Terminal ini juga bentuknya melingkar. Jadi bisa ditaruh beberapa tempat pemberhentian bus, mulai dari Jalan Sultan Hasanudin, Jalan Panglima Polim, dan sekitar Mabes Polri,” lanjut dia.
Pemberhentian bus sementara, lanjut Joni, nantinya akan berlaku untuk semua jenis bus dan trayek, termasuk Transjakarta.
Oleh karena itu, pengguna setia Transjakarta tak perlu khawatir ketika Terminal Blok M direvitalisasi.
Baca juga: Revitalisasi Terminal Blok M Butuh Waktu 5 Tahun
“Dulu terminal memang jadi tujuan akhir, tetapi sekarang berbeda. Pengguna Transjakarta bisa turun di halte mana saja untuk melanjutkan perjalanannya, tak perlu di halte paling akhir,” imbuh Joni.
Sebagai informasi, revitalisasi Terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, membutuhkan waktu hingga 5 tahun.
“Kalau berdasarkan master plan, revitalisasi kemungkinan berlangsung selama 4-5 tahun,” kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Terminal Blok M Joni Budhi.
Joni menjelaskan, revitalisasi Terminal Blok M mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 55 Tahun 2020.
Baca juga: Konsep Revitalisasi Terminal Blok M di Tangan MRT, Dua Stasiun Akan Dihubungkan
Dalam Pergub tersebut, Terminal Blok M nantinya akan mengalami banyak perubahan.
Salah satunya menjadi terminal yang terintegrasi dengan moda angkutan Moda Raya Terpadu (MRT).
“Semuanya akan diubah, termasuk bangunan-bangunannya. Sebab, Terminal Blok M akan menjadi kawasan transit oriented development (TOD) dan terhubung dengan MRT,” tutur dia.
Selain terintegrasi dengan MRT, kawasan Terminal Blok M juga akan dibangun hunian modern.
Namun, Terminal Blok M nantinya tak sebatas menjadi terminal untuk berpindah moda transportasi.
Hunian modern yang terintegrasi juga akan dibangun di kawasan ini.
“Jadi bukan terminal saja, tetap menjadi kawasan niaga ke depannya. Rencananya ada hunian juga, apartemen dan mal,” ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.