Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Libatkan Ahli Fisika Forensik Ungkap Kasus Tewasnya Petugas Imigrasi, Pengamat: Perlu Investigasi Ilmiah

Kompas.com - 19/11/2023, 11:49 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto menilai, polisi berhati-hati dalam mengungkap kasus jatuhnya petugas Imigrasi berinisial TF dari lantai 19 apartemen di Tangerang.

Sebab, kasus ini diduga melibatkan warga negara Korea Selatan, KH.

"Perlu investigasi secara ilmiah melibatkan forensik dan lain-lain agar terdapat unsur kriminal, pelaku bisa dijerat pasal yang lebih tepat," ucap Bambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/11/2023).

Baca juga: Polda Metro Libatkan Ahli Fisika Forensik Selidiki Kematian Petugas Imigrasi yang Jatuh dari Lantai 19

Oleh karena itu, polisi masih mencari bukti kuat dan melibatkan ahli dalam kasus ini.

"Supaya tak memunculkan masalah lain, apalagi menyangkut warga negara asing (WNA)," tambah dia.

Dalam kasus ini, KH telah ditetapkan tersangka. Namun, bukan terkait dengan kematian TF.

Ia dijerat pasal 335 KUHP terkait perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman kematian karena mengancam petugas sekuriti apartemen.

Bambang menambahkan, polisi kemungkinan masih mencari bukti lain agar bisa menjerat pelaku dengan pasal yang lebih berat.

"Misalnya, pelaku bisa dijerat pasal pembunuhan berencana atau yang lain bukan sekedar pasal perbuatan tidak menyenangkan," terang Bambang.

Baca juga: Tanda Tanya Penyebab Kematian Petugas Imigrasi yang Jatuh dari Lantai 19 Apartemen, Dibunuh Warga Korsel?

Untuk diketahui, polisi melibatkan ahli fisika forensik untuk menguak misteri kematian TF yang jatuh dari lantai 19 apartemen.

"Kami dibantu oleh ahli fisika forensik. Jadi ini jatuh (korban) ke bawah bagaimana, dianalisis oleh tim," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, Sabtu (18/11/2023).

Terlebih, tak ada saksi mata selain KH dalam kasus kematian TF. Oleh karena itu, polisi menggali petunjuk dari rekaman kamera CCTV, kondisi tubuh korban, serta terduga pelaku KH.

"DNA, tubuh korban bagaimana bisa lompat keluar, itu semua diperhitungkan. Sekarang masih dalam analisis oleh tim penyidik maupun tim ahli dari laboratorium forensik dan kedokteran forensik," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com