BEKASI, KOMPAS.com - MA (13) siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi yang meninggal dunia saat main "kuda tomprok" terjatuh dalam kondisi tengkurap.
"Ketika jatuh itu kan kondisinya memang sudah lemas. Setahu saya (posisi) jatuh tengkurap," kata Kepala Sekolah SMPN 7 Kita Bekasi Sukamto saat ditemui di lokasi, Senin (20/11/2023).
Sukamto mengatakan, tidak ada darah yang keluar dari mulut maupun hidung korban.
Baca juga: Siswa SMP di Bekasi Meninggal Usai Main Kuda Tomprok di Sekolah
MA seketika terjatuh saat sedang bermain "kuda tomprok" bersama 11 temannya.
"Tidak ada (darah), tidak tertindih (teman), hanya tiba-tiba terjatuh," ujarnya.
Setelah terjatuh itu, lanjut Sukamto, MA sempat pingsan sebelum dibawa ke rumah sakit Primaya Bekasi Selatan.
"Menurut informasi dari temannya yang main, saat itu memang anak pingsan, tidak sadarkan diri," ucapnya.
Tiba di RS, dokter menyatakan MA telah meninggal dunia.
"Ketika sudah sampai di RS dinyatakan oleh dokter, anak (MA) sudah meninggal," imbuh Sukamto.
Kuda tomprok merupakan permainan kelompok yang kerap dimainkan oleh pelajar di sekolah. Pemainnya dibagi menjadi dua kelompok.
Ada yang berperan menjadi kuda dan ada yang menjadi penunggang.
Mereka yang menjadi kuda posisinya menungging dengan posisi seperti "L" terbalik dan kaki terbuka.
Kepala hingga batas leher mereka dimasukkan ke selangkangan rekan di depannya yang posisinya menungging.
Satu orang berdiri di depan untuk menyangga orang yang menjadi kuda di barisan pertama.
Sementara mereka yang menjadi penunggang akan melompat dan menduduki punggung orang-orang yang berperan sebagai kuda.
Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Bekasi Meninggal Dunia Saat Main Kuda Tomprok