JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar mengatakan, 45 bangunan yang berdiri di atas saluran air penghubung di wilayah mereka ditertibkan untuk mengantisipasi banjir di saat musim hujan.
“Jadi kawasan ini memang kerap tergenang saat musim hujan tiba. Makanya kami lakukan penertiban supaya tak terulang kejadian serupa,” kata dia kepada wartawan di Jalan Jambu, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Asep menjelaskan, tak sedikit saluran air di wilayah ini yang tertutup oleh beton.
Baca juga: Lurah Pejaten Barat Bongkar Puluhan Bangunan di Atas Saluran Air
Akibatnya, petugas dari dinas terkait tak bisa melakukan pengecekan secara maksimal, apakah saluran PHB dalam keadaan baik atau dipenuhi lumpur.
“Kami akan buat saluran air supaya terbuka semua. Jadi bisa terpantau penyebab genangannya dari mana kalau kelihatan, kan,” tutur dia.
Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir di wilayah tersebut bisa diakibatkan karena air kiriman dari Bogor dan Depok.
Oleh karena itu, setelah melakukan pembongkaran bangunan di atas saluran air, pihaknya akan melakukan normalisasi kali yang menjadi hilir dari saluran tersebut.
“Kalau semua saluran PHB sudah selesai ditertibkan, kami akan melakukan pengerukan di Kali Sarua. Mudah-mudahan kalau pun ada genangan tidak lama nantinya, paling 60 menit,” ungkap dia.
Baca juga: Bongkar Bangunan di Atas Saluran Air, Lurah Pejaten: Butuh Waktu 3 Hari
Diberitakan sebelumnya, Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar beserta jajaran melakukan penertiban puluhan bangunan yang berdiri di atas saluran penghubung (PHB).
“Hari ini kami melakukan giat penertiban bangunan yang ada di atas saluran air. Mulai dari RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 10, dan semuanya berada di kawasan RW 08 Kelurahan Pejaten Barat,” kata dia kepada wartawan di Jalan Jambu, Selasa.
Asep mengungkapkan, tak semua bangunan milik warga akan diterbitkan.
Hanya bangunan di atas saluran PHB yang dihancurkan agar saluran kembali dalam keadaan terbuka.
“Ada 45 target bangunan yang akan diterbitkan. Nantinya tidak ada bangunan atau beton-beton lagi di atas saluran air. Semua saluran air clear tanpa ditutup apapun,” ungkap dia.
Penertiban ini, lanjut Asep, dilakukan setelah pihaknya melakukan sosialisasi dan memberikan surat peringatan kepada masyarakat di RW 08.
Ia mengaku, telah melakukan sosialisasi lebih dari satu bulan lalu sebelum melakukan eksekusi.
“Sebelumnya kurang lebih 1,5 bulan lalu kami undang warga, lalu kami berikan himbauan, habis itu kami berikan surat peringatan (SP) 1 selama tujuh hari, SP2 selama tiga hari hari, dan SP3 selama satu hari,” tutur Asep.
Baca juga: Bongkar Bangunan di Atas Saluran Air, Lurah Pejaten: Butuh Waktu 3 Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.