Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Wilayahnya Jadi Langganan Banjir, Lurah Pejaten Barat Bongkar 45 Bangunan di Atas Saluran Air

Kompas.com - 21/11/2023, 14:25 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar mengatakan, 45 bangunan yang berdiri di atas saluran air penghubung di wilayah mereka ditertibkan untuk mengantisipasi banjir di saat musim hujan.

“Jadi kawasan ini memang kerap tergenang saat musim hujan tiba. Makanya kami lakukan penertiban supaya tak terulang kejadian serupa,” kata dia kepada wartawan di Jalan Jambu, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Asep menjelaskan, tak sedikit saluran air di wilayah ini yang tertutup oleh beton.

Baca juga: Lurah Pejaten Barat Bongkar Puluhan Bangunan di Atas Saluran Air

Akibatnya, petugas dari dinas terkait tak bisa melakukan pengecekan secara maksimal, apakah saluran PHB dalam keadaan baik atau dipenuhi lumpur.

“Kami akan buat saluran air supaya terbuka semua. Jadi bisa terpantau penyebab genangannya dari mana kalau kelihatan, kan,” tutur dia.

Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir di wilayah tersebut bisa diakibatkan karena air kiriman dari Bogor dan Depok.

Oleh karena itu, setelah melakukan pembongkaran bangunan di atas saluran air, pihaknya akan melakukan normalisasi kali yang menjadi hilir dari saluran tersebut.

“Kalau semua saluran PHB sudah selesai ditertibkan, kami akan melakukan pengerukan di Kali Sarua. Mudah-mudahan kalau pun ada genangan tidak lama nantinya, paling 60 menit,” ungkap dia.

Baca juga: Bongkar Bangunan di Atas Saluran Air, Lurah Pejaten: Butuh Waktu 3 Hari

Diberitakan sebelumnya, Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar beserta jajaran melakukan penertiban puluhan bangunan yang berdiri di atas saluran penghubung (PHB).

“Hari ini kami melakukan giat penertiban bangunan yang ada di atas saluran air. Mulai dari RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 10, dan semuanya berada di kawasan RW 08 Kelurahan Pejaten Barat,” kata dia kepada wartawan di Jalan Jambu, Selasa.

Asep mengungkapkan, tak semua bangunan milik warga akan diterbitkan.

Hanya bangunan di atas saluran PHB yang dihancurkan agar saluran kembali dalam keadaan terbuka.

“Ada 45 target bangunan yang akan diterbitkan. Nantinya tidak ada bangunan atau beton-beton lagi di atas saluran air. Semua saluran air clear tanpa ditutup apapun,” ungkap dia.

Penertiban ini, lanjut Asep, dilakukan setelah pihaknya melakukan sosialisasi dan memberikan surat peringatan kepada masyarakat di RW 08.

Ia mengaku, telah melakukan sosialisasi lebih dari satu bulan lalu sebelum melakukan eksekusi.

“Sebelumnya kurang lebih 1,5 bulan lalu kami undang warga, lalu kami berikan himbauan, habis itu kami berikan surat peringatan (SP) 1 selama tujuh hari, SP2 selama tiga hari hari, dan SP3 selama satu hari,” tutur Asep.

Baca juga: Bongkar Bangunan di Atas Saluran Air, Lurah Pejaten: Butuh Waktu 3 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com