Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiolog: Kasus Penipuan Tiket Konser Terus Bermunculan karena Penegakan Hukum Masih Lemah

Kompas.com - 21/11/2023, 16:12 WIB
Joy Andre,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog dari Universitas Nasional Sigit Rochadi mengatakan, maraknya penipuan tiket konser yang belakangan ini terjadi karena penegakan hukum yang masih lemah.

"Pertama karena penegakan hukum di negara ini lemah. Hukum masih banyak diselesaikan di bawah meja, apalagi kalau ini menyangkut keluarga-keluarga menengah ke atas," ucap Sigit kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

Sigit menilai, beberapa penipu tiket konser berasal dari keluarga menengah ke atas yang memiliki relasi dengan aparat penegak hukum.

Baca juga: Ditipu Ghisca Debora, Reseller Tiket Konser Coldplay Nombok Rp 800 juta

Relasi itu yang kemudian dimanfaatkan keluarga pelaku untuk membuat kasus penipuan ditangani secara tidak tepat.

"Jadi, hukum di negara kita ini belum membuat pelaku kejahatan itu kapok, jera. Pola-pola yang sama bisa dikelabui dengan cara-cara yang jauh lebih canggih, yang dilakukan oleh pelaku kejahatan," tutur Sigit.

Berdasarkan catatan Kompas.com, setidaknya ada tiga penipu tiket konser yang ditangkap di tiga wilayah berbeda di Jakarta, yakni di Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Di Jakarta Barat, polisi menangkap seorang pria berinisial BT (23) pada Juni 2023 lalu.

Ia ditangkap karena menyamar sebagai perempuan dan menjual tiket Coldplay di media sosial X. Pelaku meraup Rp 5,5 juta setelah menipu korbannya.

Baca juga: Bujuk Rayu Ghisca kepada Korban, Janjikan Harga Tiket Konser Murah jika Beli lagi

Beberapa bulan kemudian, giliran Polres Metro Jakarta Selatan menangkap RA dengan kasus serupa.

Pria itu mendapatkan uang Rp 312 juta dari tangan korban-korbannya.

Teranyar, Polres Metro Jakarta Pusat menangkap Ghisca Debora Aritonang (19). Perempuan muda itu bahkan disebut meraup uang total Rp 5,1 miliar dari hasil penipuan tiket konser Coldplay.

Masing-masing dari pelaku cenderung mendapatkan hukuman yang ringan, yakni maksimal empat tahun hukuman penjara karena mereka dijerat pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penipuan.

Baca juga: Runtuhnya Kehidupan Gemerlap Penipu Tiket Konser Coldplay, Ghisca Debora…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com