BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Royal Melbourne Institute of Technology University

Ini Menu Makanan Anak Stunting di Bungur Jakpus, Bujet Rp 10.000 Per Anak

Kompas.com - 23/11/2023, 17:49 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puskesmas Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat, menyediakan menu makanan tambahan yang beragam bagi anak stunting di wilayah setempat.

Ahli Gizi Puskesmas Kelurahan Bungur Ririn Syafrini mengungkapkan, total ada 15 pilihan menu makanan yang disiapkan.

“Dimasaknya jadi berbagai hidangan. Enggak cuma semur atau sup, tapi juga (misal) dibikin omelet,” ujar Ririn saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Anggaran Makanan Anak Stunting di Bungur dari Patungan, Laporan Keuangannya Dipastikan Transparan

Ke-15 menu makanan tersebut, yakni:

  • Perkedel tahu isi telur puyuh
  • Perkedel kentang
  • Piza nasi telur wortel
  • Muffin telur
  • Bola-bola daging ayam
  • Ayam teriyaki
  • Burger ayam udang
  • Opor ayam
  • Omelet bayam tahu
  • Soto daging
  • Gepuk paha ayam
  • Sup ayam makaroni
  • Nuget ayam udang
  • Bistik daging
  • Tumis daging bawang bombay
  • Soto betawi
  • Gepuk daging
  • Rolade ayam udang

Selain makanan tersebut, Puskesmas Kelurahan Bungur juga memberikan kudapan pada akhir pekan.

Pilihan menunya adalah bakpao ayam/kacang hijau, semangka dan susu UHT, dimsum, buah-buahan, puding, dan kue pukis.

Menurut Ririn, bujet makanan tersebut tidak besar. Dana yang dibutuhkan untuk setiap anak per dua kali makan cuma Rp 5.000-10.000.

“Bujetnya Rp 5.000-10.000 per dua kali makan untuk satu anak. Karena kami belinya kan banyak, ya. Jadi misal telur 10 kilogram (sekaligus) sehingga harganya lebih murah,” papar Ririn.

Baca juga: Pastikan Makanan untuk Anak Stunting Tepat Sasaran, PKK RW Bungur Minta Bukti Dokumentasi ke Orangtua

Ririn mengaku senang karena bisa memberikan edukasi varian menu kepada orangtua yang memiliki anak stunting.

Sebab, ada orangtua yang belum paham jenis makanan bergizi yang bisa diberikan kepada anaknya.

Varian menu ini membuat orangtua belajar untuk menduplikasi makanan yang diberikan.

“Mereka (orangtua) curhat, senang banget dapat menu PODs (Power of Rp 2.000-stunting) ini karena dia bisa mencontoh. Orangtua bilang, ‘Oh ternyata anak saya suka lho sama sayur sup telur puyuh. Oh, ternyata omelet enggak cuma telur dadar, bisa dicampur bayam atau tahu',” tutur dia.

Baca juga: Ada 41 Anak Stunting di Bungur, Puskesmas Lakukan Pemeriksaan secara Menyeluruh

Untuk diketahui, Kelurahan Bungur membuat program pemberian makanan tambahan (PMT) bertajuk “Power of Rp 2.000-stunting” atau PODs.

Lurah Bungur A Z Rachman mengajak Karang Taruna, TP PKK, RT/RW, ASN, dan tiga pilar untuk patungan sebesar Rp 2.000 per hari sebagai anggaran membuat PMT.

Program ini akan berjalan selama 60 hari. Program telah berlangsung selama 56 hari sampai hari ini.

Adapun program PODs bertujuan untuk mengatasi 41 kasus stunting di wilayah Kelurahan Bungur.

Hasil evaluasi bulan pertama, PODs terbukti mendorong tumbuh kembang anak stunting hingga 80 persen.


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com