Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Hayat Seorang Pemulung di Cilincing, Meninggal di Atas Tumpukan Sampah...

Kompas.com - 28/11/2023, 05:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemulung berakhir di tumpukan sampah di TPS Rusun Cilincing, Jakarta Utara. 

Jasadnya ditemukan oleh seorang buruh harian bernama Rosadi (44) pada Senin (27/11/2023) pukul 13.00 WIB. 

Rosadi melihat korban dalam kondisi tertelungkup dengan menggunakan celana olahraga pendek biru, kaos lengan panjang hitam, dan sepatu hitam.

“Saya mau buang sampah, saya kira boneka besar yang kayak orang begitu. Enggak tahunya mayat,” kata Rosadi saat ditemui Kompas.com di tempat kejadian perkara (TKP), Senin.

Baca juga: Pria yang Ditemukan Tewas di TPS Rusun Cilincing Bekerja sebagai Pemulung

Pemulung bernama Rohmanto

Seorang warga setempat bernama Ipul (37) menyebut korban merupakan seorang pemulung.

Hampir setiap hari Ipul melihat korban keluar masuk di TPS Rusun Cilincing.

“Dia sering ke sini, korek-korek sampah. Iya, (dia) pemulung,” kata Ipul saat ditemui Kompas.com di Jalan Cakung Drainase Cilincing, RT 01/RW 10, Jakarta Utara, Senin.

Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi membenarkan bahwa pria tersebut bekerja sebagai pemulung setiap harinya.

Korban itu bernama Rohmanto (69). Berdasarkan kartu tanda penduduk, pria kelahiran Tangerang itu beralamat di Jalan Kelapa Dua, RT 016/RW 03, Cilincing, Jakarta Utara.

Baca juga: Sadisnya Perbuatan 3 Anggota TNI kepada Imam Masykur, Tendang Rahang sampai Tulang Lidah Patah

Kendati demikian, Fernando memastikan bahwa Rohmanto sudah beberapa waktu terakhir tinggal di sebuah gubuk di dalam TPS Rusun Cilincing.

“Korban bekerja sebagai pemulung dan tinggal di gubuk dekat TKP,” ungkap Fernando saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Senin.

Diduga karena sakit

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban.


Dengan begitu, polisi menyimpulkan bahwa Rohmanto mengembuskan napas terakhir karena sakit.

Baca juga: Sebut Gaji Sejumlah Guru Honorer Dipotong, Anggota DPRD DKI: Disdik Jangan Lindungi Kepseknya!

“Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Korban diduga meninggal karena sakit,” tegas Fernando.

Kini, Rohmanto tengah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani visum.

Sementara itu, satu hari sebelum Rohmanto ditemukan tewas, ada pemulung bernama Syafrudin (61) yang sempat berbincang dengannya. 

Kepada Syafrudin, Rosadi mengeluh tengah kelelahan.

“Pada Minggu 26 November 2023 sekitar pukul 10.00 WIB, saksi dua (Syafrudin) masih melihat korban sedang memulung di TPS. Namun, korban mengeluh kecapean kepada saksi dua,” ujar Fernando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com